31 Januari 2016

Cara Mengurus e-KTP yang hilang (Januari 2016)

Cara Mengurus e-KTP yang HILANG
Sepulang dari umroh kemarin, saya baru tersadar kalau KTP saya tidak ada di tempatnya. Padahal itu kartu sudah aku siapkan di strategis supaya mudah diambil, takut-takut ada pemeriksaan KTP aja gitu entah di bandara atau dimana. Tapi sepanjang perjalanan ke Jeddah tidak ada pemeriksaan KTP karena sudah pakai Passpor. Logikanya, jika tidak ada pemeriksaan KTP dan  KTP itu tidak saya keluarkan selama 9 hari di Mekkah atau Madinah, maka KTP itu masih ada di tempatnya.  Saya masih ingat persis terakhir kali menyimpan KTPnya, berharap saya lupa menyimpan tempat lain, seperti di koper atau buku-buku yang saya bawa untuk umroh, maka saya bongkar semua barang bawaan saya. Nyatanya setelah saya bongkar seluruh isi tas, kartu kecil mungil namun sangat penting itu tak Nampak lagi. Raib. Entah kemana. Teman-temannya, seperti kartu ATM, uang, dll masih pada ditempatnya, yang hilang hanya sebuah KTP itu saja. Oh.. Oke, dengan lapang dada berarti saya harus mengurus KTP yang hilang. Berhubung saat umroh saya belajar banyak ilmu sabar dan ikhlas, mari kita aplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Ikhlas aja, tinggal bikin lagi, yang penting uang-uang ongkos ga ada yang hilang. Alhamdulillah….  *menghibur diri ini yang udah mau bĂȘte karena saya tau mengurus kartu kecil itu tidak semudah mengurus simcard yang hilang* :D
Ok, Sip. Cerita pun dimulai.
Jumat, 8 Januari 2016 pukul 14.00
Siang hari sekitar jam 14.00 saya berangkat dari rumah ke kantor Polisi untuk melapor kehilangan KTP. Niatnya sih mau mengurus dari pagi, namun berhubung badan ini belom ajeg karena masih dalam rangka istirahat sepulang dari perjalanan panjang, akhirnya baru terealisasi jam 2 siang, saat perkantoran mau tutup. Saya bawa selembar sisa fotokopi KTP yang hilang (itu juga udah lusuh) dan selembar fotokopi Kartu Keluarga yang saya minta dari Mama saya.
Kurang lebih 15 menit saya sudah sampai kantor polisi  (Polsek deket rumah) dan langsung menanyakan kepada petugas dimana saya bisa mengurus surat laporan kehilangan KTP dan petugas tersebut mengarahkan saya ke ruangan tempat pengaduan masyarakat tentang kehilangan barang.
Saya masuk ke ruangan kecil tersebut, disana sudah ada 4 orang lain yang juga sedang mengurus laporan kehilangan barang. Tanpa menunggu lama, tibalah giliran saya.  Adalah Bu Polwan yang melayani pengaduan saya. Saya melaporkan kehilangan sebuah KTP dan menyerahkan fotokopi KTP saya. Bu Polwan yang baik hati namun tanpa senyum itu menanyakan kapan kejadian kehilangannya dan tempat kehilangannya dimana.  Setelah informasi didapatkan, maka dibuatkan laporannya. Langsung di print out saat itu juga. Beres dalam 5 menit saja. Alhamdulillah….
Untuk laporan kehilangan KTP, Biayanya gratis. Tapi banyak juga yang ngasih seikhlasnya, termasuk saya.     ._.V
Karena masih jam 3 kurang, saya memutuskan  untuk langsung ke kantor kelurahan, karena yakin bisa cetak baru KTP yang hilang disana. Harap-harap cemas juga sebenarnya karena takut sudah tutup. Ternyata sesampainya disana, kantor kelurahan masih buka. Saya menemui seorang bapak petugas kelurahan dan menanyakan dimana tempat mengurus KTP yang hilang.  Beliau mengatakan bahwa saya harus membawa surat pengantar dari RT/RW dahulu dan membawa fotokopi KTP dan KK plus ternyata sekarang sudah tidak bisa mencetak KTP di kelurahan lagi, harus ke kantor Sudin Kependudukan langsung.
Daaaan saya tidak membawa surat pengantar dari RT/RW, lembar fotokopi  KK saya pun ternyata KK yang lama, tahun 2008! Ya Allah… masa’ saya harus pulang lagi… sediih… Tapi, entah kenapa, bapak petugas itu akhirnya punya ide setelah saya tunjukkan lembar fotokopi KTP dan KK lama saya.
 “Ya sudah, mbak ikut saya saja ke dalam.” Saya pun masuk ke kantor dan mengikuti bapak itu kedalam, bapak itu meminta saya menunggu di ruang tunggu dan beliau masuk ke dalam.
Setelah beberapa menit kemudian, bapak itu keluar lagi. Yang saya kaget, bapak itu bilang ke pegawai kelurahan yang lain (temannya bapak itu) bahwa saya adalah saudaranya (?), temannya itu adalah petugas yang bisa memberikan surat pengantar dari kelurahan tentang kehilangan KTP. Ternyata bapak itu mau menolong saya supaya saya dibuatkan surat pengantar kelurahan.
Saya mengucapkan terimakasih. Kata bapak itu, tapi jangan lupa surat pengantar RT/RW nya segera dibuat dan membawa fotokopi KK yang baru dan mengurusnya di Kantor Sudin Kependudukan.
Saya mau memberikan fee terimakasih, namun Bapak itu menolaknya dengan tegas. Wah Alhamdulillah… terimakasih ya bapak… saya jadi tidak perlu bolak balik ke kelurahan, berhubung saya juga masih belum fit benar.. mungkin bapak itu kesian sama saya sampai mau nolongin kaya gitu… HAHA
Sesudah dari kantor kelurahan, saya pulang ke rumah untuk mengurus surat keterangan dari RT/RW bahwa KTP saya hilang. :3
Saya minta tolong ayah saya untuk memintakan ke Pak RT. Ohhh untunglah saya mempunyai ayah yang baik hati.. hehe Surat pengantar RT/RW langsung beliau urus. Sip deh..  Terimakasih ayah.. :D
Kamis, 14 Januari 2016
Saya memutuskan untuk ke Sudin Kependudukan Jakarta Selatan pada hari Kamis, 14 Januari 2016. Semua berkas yang harus dikumpulkan sudah saya siapkan :
- Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian
- Surat Keterangan Hilangan dari Kelurahan
- Surat Keterangan Hilang dari RT/RW
- Fotokopi KTP
- Fotokopi KK terbaru

Namun, dikarenakan saya sudah efektif bekerja dan kondisi sedang tidak memungkinkan untuk izin pada pagi hari, maka saya baru bisa ke kantor sudin jam 2 siang. Padahal saya ingat Bapak kelurahan yang saya temui kemarin, saya perlu ke kantor sudin tersebut dari pagi untuk ambil nomer antrian. Di beberapa blog yang saya baca pun mereka mengantri dari pagi. Tapi saya nekat berangkat jam 2 siang, apapun hasilnya. Mana saya belum tau lokasinya dimana.. Ya Allah…
Daaan kamu tahu? Hari itu adalah hari yang menggemparkan Jakarta! DImana ada tragedi ledakan di Sarinah. Astagfirullah… saya agak ragu mau meneruskan perjalanan atau tidak. Takut banyak kantor yang tutup atau jalanan yang ditutup atau jalanan pada macet. Berbagai prediksi saya bayangkan. Saya shalat dulu, bertanya pada Allah, dan berfikir….
Masalahnya, saya hanya mempunyai waktu yang terbatas, dan surat kepolisian hanya berlaku 14 hari, itu berarti kalau saya tunda menjadi minggu depan, sudah tidak berlaku lagi. Dengan tekad yang bulat, saya mencari informasi jalan yang ditutup oleh polisi. Ternyata jalan radio dalam tidak ditutup, jadi saya semakin yakin untuk meneruskan perjalanan meskipuuunnn itu sudah siang banget. Mudah-mudahan kantor sudinnya tidak keburu tutup.
Saya naik angkot kopaja 614 dari pasarminggu, tumben banget itu busnya sepi. Mungkin orang-orang lagi pada di rumah, menghindari  berpergian karena tragedi bom sarinah. Saya berpesan pada abang kondekturnya untuk memberitau saya dimana kantor sudin kependudukan. Beruntung saya mendapat kondektur yang baik hati, pas sampai lokasi saya diberitau. Kurang lebih satu jam perjalanan di tempuh untuk sampai. Dan ternyata dari tempat turun bus, kita masih harus jalan agak jauh (kurang lebih 10 menit). Okelah kalau begitu. Agak bingung juga tempatnya, tapi setelah mendapat petunjuk dari tukang ojek, saya sampai juga di lokasi.
Dari lampu merah tempat kita turun (taman barito), belok kiri, sampai ada rumah sakit, belok kiri sebelum rumah sakit tersebut, lurus terus ada jembatan, belok kanan lurus terus ada tanjakan belok kiri.
YAY AKHIRNYA SAMPAI JUGA!
Kantor Sudin Kependudukan Jakarta Selatan (Pukul 15:10, 14/01/2016)
Sesampainya di kantor sudin kependudukan, saya lapor ke satpam, bertanya dimana tempat mengurus KTP yang hilang. Kata satpam masuk aja di lantai 1.
Deg degan… karena saya tahu, 50 menit lagi kantor ini tutup.
Saat masuk kantornya saya melihat masih banyak orang yang mengurus arsip, dan saya mengambil nomer antrian. Dan tahukah kamu? NOMOR ANTRIANNYA HABIS! SUDAH JAM 3! Oh.. Rabbiii… saya harus kembali lagi besok?? T_T *keajaiban pun datang untuk orang-orang yang iklash bin sabar* :D
Lagi-lagi, saya bertemu orang baik.. Bapak satpam memberikan solusinya. Saya diberikan selembar surat pernyataan kehilangan KTP yang berupa form dan harus ditandatangani di atas materai Rp6.000.
“Mbak, isi ini aja.. nanti berkasnya langsung di kasih ke dalam. Beli materainya di warung depan..”
Wuahhh… Alhamdulillah.. masih dikasih kesempatan di detik detik terakhir kantor ini mau tutup. Tanpa menunggu lama, langsung segera saya isi dan tanda tangani di atas materai dan saya serahkan ke pegawai kantor yang di dalam untuk diproses, tanpa mengantri karena ga dapet nomer antri juga.
Kata Bapak itu, harusnya antrian ditutup jam 3, tapi kasian aja sama saya. Mungkin, ekspresi wajah saya menginformasikan saya datang dari jauh dan mesakke sekali.  :D
Setelah menunggu tidak lama, kartu e-KTP saya yang baru dicetak. Jam 4 sudah bisa diambil. Jadi saya pulang dengan tanpa tangan kosong! Yay.. Alhamdulillah.. tanpa dipungut biaya, bebas PUNGLI dan yang lebih senang lagi, keterangan pada KTP tersebut, masa berlaku hingga SEUMUR HIDUP. Asikk ga perlu ngurus KTP lagiii.. *yay*
Saya pulang dengan hati lega, riang, dan berbunga-bunga memandangi KTP baruku yang akhirnya jadi juga… Tak lupa pamit sama Pak Satpam untuk bilang terima kasih. Ohya kita ga perlu foto lagi, karena data-data kita masih tersimpan. Sipp kaaannnn…
Setelah membeli air jeruk kemasan yang ada bulir jeruknya (?) saya melanjutkan perjalanan pulang. Persis di sebrang saya turun bus tadi dan menunggu bus kopaja 614. Bus yang saya tunggu pun segera datang. Dan rupanya… saya bertemu dengan abang kondektur yang mengantar saya berangkat tadi. HA! BUS YANG SAMA! KONDEKTUR YANG SAMA! *pengen ketawa sendiri* Saya naik bus dengan ketawa melihat abangnya dan saya pun duduk di tempat duduk yang sama saat berangkat tadi. Amazing. Sepertinya bus itu ditakdirkan untuk mengantarkan saya seharian untuk ngurus KTP. Sepertinya benar kata buku yang saya baca, Sebuah Kebetulan adalah Cara Tuhan Menunjukkan Sisi Humor-Nya. Saya tau di dunia ini tidak pernah ada yang namanya kebetulan, semua sudah rencana Tuhan yang begitu sempurna.
“Ketemu ‘kan mbak tempatnya?”
“Iya bang Alhamdulillah…”
Saya memberikan selembar uang sepuluhribu ke abangnya dan saya bilang kembaliannya buat doi aja. Walaupun saya tau ga seberapa.. tapi abangnya girang bukan main.
“Beneran nih ? Makasih ya..” kata abangnya ga percaya.
“Iya bang, buat abang aja, yang penting saya udah nemu kantornya.”
Sebagai tanda syukur saya kalau proses pengurusan KTP saya yang hilang. Beneran deh ini ngurus KTP udah kayak ngurus apaan aja.. Mungkin kalo di drama-in udah dikasih backsound “You raise me up~” Hahahaaaa..
Congratulation for my self.. akhirnya selesai juga…
Alhamdulillah
Makasih Ya Rabb
Makasih buat kemudahan yang Kau berikan
Makasih buat semua orang-orang yang baik yang saya temui
Makasih karena sudah mempermudah urusan orang lain..
Semoga Allah membalas kebaikan kalian.. Aamiin


Dan besok tinggal ngurus simcard yang hilang! Karena mengurus simcard yang hilang hanya modal KTP saja. Yippiie! Semangat ! J