Pada tanggal 27-31 Desember 2013 kemarin, aku dan keluarga
ke Solo (lagi). Liburan akhir tahun kami putuskan untuk pergi ke kampung
tercinta. Dikarenakan singkatnya waktu berlibur (3 hari) maka kami memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya. Melepas kepenatan rutinitas hidup di Jakarta yang
menjenuhkan di Solo. Berikut akan aku ceritakan agendaku 3 hari di Solo. Hm..
mudah-mudahan bisa buat rekomendasi tempat untuk kamu yang mau liburan ke kota
Batik ini.
Day 1 – Sabtu, 28 Desember 2013
Aku (with Kak Novi & Edo) berangkat dari Jakarta tanggal
27 Desember 2013 dengan kereta Senja Utama Solo dari Stasiun Pasar Senen jam
21:17 dan sampai di St. Solo Balapan jam 7 pagi (1 jam lebih lama dari jadwal).
Setelah sampai kampung, kami mampir ke Soto Gading untuk sarapan. Takku sangka,
ternyata tempatnya ramai sekali. Rupanya ini adalah tempat yang termahsyur di
Solo yang terkenal dengan Sotonya. Setelah ‘nyoto’ dan ‘ngeteh’ kami
melanjutkan perjalanan ke kampung.
Setelah sampai, istirahat sebentar, dan keliling-keliling ke
rumah Mbah Kakung dan sedulur2, sorenya kami meluncur ke Waduk Lalung.
Woaahhh~~ pemandangan senja waduk yang sempurna. Angin semilir yang
berhembus, pemandangan yang indah, plus udara yang sejuk memanjakan setiap
orang di sana. Banyak pemuda-pemudi yang berkumpul di pinggir waduk. Wah, udah
gratis, dekat rumah, asik pula! Sayangnya terlalu sore kami sampai di waduk,
jadi Cuma sebentar karena harus pulang udah magrib. Tapi, walaupun sebentar,
kami bersyukur mendapat sunset moment yang indah dan memukau. Alhamdulillah…
taken by: ayah | edited by: Isna |
taken by: ka novi |
taken by: ayah | edited by: isna |
Day 2 – Minggu, 29 Desember 2013
Kali ini kami ke Taman Sondokoro sekalian kumpul-kumpul
dengan sedulur2 dari keluarga Ayah. Naik Kereta Kelinci yang sengaja di sewa
untuk acara kumpul-kumpul ini. Di Sondokoro ini adalah tempat rekreasi keluarga.
Ada kolam renang anak, permainan outbond, akuarium air tawar, terapi ikan,
kereta Tebu, dll. Namun karena waktunya Cuma sebentar, aku hanya sempat ke
akuarium air tawar dan naik kereta Tebu.
Di akuarium air tawar terdapat banyak koleksi ikan air tawar,
walaupun tidak sebanyak koleksi ikan di Seaworld Jakarta atau TMII. Hehehe.
Yang menarik adalah naik kereta tebu. Dengan durasi 25
menit, pengunjung diajak berkeliling Sondokoro dan melewati pabrik gula
peninggalan belanda. Hmm.. naik kereta uap yang jadul banget dank
keliling-keliling sebenarnya menarik sekali. Namun yang disayangkan adalah
kurang dikemas semenarik mungkin pabrik gulanya. Akan lebih bagus lagi kalau
pengunjung di perlihatkan bagaimana cara membuat gula secara langsung.
Naik kereta kelinci menuju Sondokoro |
Pabrik Gula |
Peninggalan Belanda |
Pertunjukan Reog |
Day 3 – Senin 30 Desember 2013
Hari terakhir liburan di Solo, kami mengunjungi kebun
binatang Jurug. Tadinya mau ke Telaga Sarangan, namun berhubung agak jauh plus
lagi liburan yang bakalan penuh banget, jadi kita putar arah ke Kebun Binatang
Jurug.
Namun, sayang seribu sayang. Baru masuk kebun binatang, aku
sudah menemui kesedihan pertama. Melihat Gajah di kandangnya dengan kaki
dirantai. T_T gajah itu tidak bisa berjalan-jalan, dia hanya bergoyang-goyang
di satu titik. Kasihan sekali. L
Berjalan-jalan disana melihat-lihat binatang disana, semakin
sedih saja. Kandang yang jauh dari kata layak, makanan binatang yang direbung
lalat, belum lagi bau yang sangat tidak sedap karena kebersihan kandang ada
yang sangat kurang. L
Kesedihan, sedikit berkurang ketika memasuki Taman Gesang.
Apa itu? Taman Gesang adalah Taman yang dibuat oleh Jepang untuk mengapresiasi
Mbah Gesang, sang pencipta lagu Bengawan Solo yang melegenda. Taman Gesang
terletak persis dipinggir sungai Bengawan Solo. Waaah menarik sekali. Tempatnya
yang teduh membuat kami nyaman beristirahat sebentar. Tapi lagi-lagi yang
sangat disayangkan adalah ketika melihat kondisi Taman yang sudah tidak rapi
lagi. Hiks! Padahal itu asset banget, tapi kenapa perawatannya kurang ya? L
Mbah Gesang (Pencipta Lagu Bengawan Solo) |
Lirik Lagu Bengawan Solo |
Foto Bareng Mbah Gesang (?) |
Jalan-jalan lagi menuju mushalla, aku melihat ada banyak
sekali burung-burung liar yang berterbangan di atas pohon. Waw!!! Masya Allah…
Sekelompok Burung |
Kami berkeliling melihat-lihat binatang yang lain lagi. Kali
ini aku berkesempatan melihat berang-berang, buaya, unta, angsa, beruang madu, dan
lain-lain. Aku tertarik melihat unta dari dekat. Lalu ada angsa-angsa juga yang
berjalan bebas, dan ada suara HAAAUUUUMMMM.. besar sekali. Sepertinya itu suara
harimau. Aku segera mendekati kandang harimau.
Dan benar saja, itu suara singa dan harimau. Yang entah mengapa
siang itu mengaum terus, seakan-akan bersautan, saling berkomunikasi satu sama
lain, kandang mereka bersebrangan. Sebenarnya agak horror juga sih nonton singa
mengaum dari dekat, tapi aku penasaran. Dan waaww.. singanya tak se seram yang
aku bayangkan. Singanya kurusssss banget plus tidak gondrong, haduh kehilangan
kewibawaan sang raja hutan. Walaupun singa itu masih bisa mengaum. Mungkin dia
kelaparan.
Setelah ke kandang singa, aku nyebrang sedikit ke kandang
harimau. Sang Harimau tidak kurus, dia gemuk besar sekali dan mengaum depan
muka kita, walaupun dibatasi oleh jeruji besi, tetap saja menegangkan sekali
melihat harimau mengaum di hadapan pengunjung. Sepertinya ia lapar, karena ia
mondar-mandir mengaum dan sesekali melihat ke pengunjung. Seolah-olah ia
melihat ada santapan lezat. Hiiii…
Dan ternyata setelah aku cari tau lebih lanjut tentang singa
di Jurug ini di internet, ternyata yang keluar adalah berita lepasnya singa
jurug pada tahun 2012 dan singa itu menerkam salah satu onta hingga mati. Huaaa
sereemmm bangettttt… Alhamdulillah pada saat itu singanya aman di dalam
kandang. Beeuuhh serem banget kalau dia bener-bener keluar kandang.
Overall, taman wisata Jurug ini sebenarnya menyimpan banyak
sekali hal menarik. Namun, karena kondisinya yang memprihatinkan, aku sangat
menyayangkan, padahal bisa jadi asset buat kota Solo. Semoga pemerintah Solo
bisa mengembangkan dan mengeksplor taman wisata Jurug ini. Sehingga apabila
suatu hari nanti aku kembali ke sini, tempat ini sudah menjadi tempat yang benar-benar
indah.
Pada malam harinya, kami di ajak Pakde Karno wisata kuliner,
makan Bakso dan minum Wedang Kacang Putih.Setelah itu kami ke alun-alun solo
untuk naik Becak Wisata. Waw menarik sekali. Berkeliling dengan becak wisata
pada malam hari sangat menyenangkan. Perpisahan dengan kota ini lengkaplah
sudah.
Selasa, 31 Desember 2013
Berakhir sudah liburan akhir tahun di Solo. Sebuah kota
dengan sejuta kenangan, tempat ayah dan mama sewaktu kecil dulu. Kami pulang
dengan kereta Krakatau dari Stasiun Jebres dengan senang hati sekaligus
bersedih karena harus berpisah dengan kota sejuta cinta disana. J