Berpetualang menyusuri Kepulauan Seribu memang selalu menarik hatiku. Bagaimana tidak? Tempatnya yang masih di Jakarta tapi pemandangannya yang luar biasa membuat hati ini selalu ingin kesana lagi dan lagi.
Nah, hari Kamis tanggal 14 Mei 2015 kemarin, bertepatan dengan tanggal merah, saya mendapat kesempatan lagi untuk mengeksplor pulau seribu lagi. Kali ini ditemani sobat saya >> Nonna La alias Lela alias Ley :D
Untuk trip kali ini kami ikut rombongan dari travel Wisata Kepulauan Seribu Murah (WKSM) dengan biaya Rp199.000/orang, jadi keliling 5 pulaunya rame-rame! Yang entah orang-orang itu dari mana asalnya.
Ok! Tanpa tunggu lama, kami bersiap untuk berkumpul di Muara Kamal jam 07.00 tapi berhubung rumah saya jauh dari Muara Kamal, saya dkk baru sampe jam 07.30. Untungnya masih ditungguin rombongan, hihihi
Destinasi kali ini ialah :
1. PULAU KELOR
2. PULAU RAMBUT
3. PULAU UNTUNG JAWA
4. PULAU ONRUST
5. PULAU CIPIR
Tepat pukul 07.30 kami meluncur ke pulau pertama. Yuhuuuu~~~
#1 Kelor Island :)
Pulau ini walaupun terbilang kecil tapi indaaaahnyaaaaa bukan main. Maha Hebat Allah yang telah mendesainnya sedemikian indah!
Pulau kecil ini menjadi saksi bisu sejarah karena di pulau ini terdapat galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk mengahadapi serangan portugis di abad 17 (sumber: indonesianholic.com).
Mendarat di Pulau pertama, Pulau Kelor Sumber Photo: WKSM |
Yeah! Sumber Photo: WKSM |
Sumber Photo: WKSM |
Mengukir nama di pasir :p Sumber Photo: WKSM |
Sisa Benteng Mortelo Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Pose maju mudur cantik cantikkkk Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Benteng Mortelo Saksi Bisu Sejarah Jakarta Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
#2 Pulau Rambut
Bunga cantik di tepi pantai pulau rambut Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Yang jelas, sekarang Pulau Rambut ini adalah tempat cagar alam untuk melindungi burung-burung. Itulah sebabnya Pulau ini disebut juga dengan Kerajaan Burung. Menurut informasi dari khatulistiwa.info :
"Pada keadaan biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat menjadi hingga 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia. Dengan kekayaan dan keanekaragaman jenis burung yang singgah di Pulau ini sering kali Pulau Rambut disebut dengan “Pulau Surga Burung (Rambut Island of Sanctuary Birds)"Dari dulu saya emang kepingin kesini. Karena wisatanya unik dan ga semua orang bisa masuk pulau ini. Karena ada izin yang harus diurus terlebih dahulu. Tempat ini cocok banget buat yang mau neliti tentang burung atau hanya hunting foto burung di alam lepas. Sayangnya saya tak dapat satupun foto burungnya karena lensa kameranya belum canggih! :D
Menara pandang untuk mengamati burung-burung bernyanyi Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Burung-burung itu tampak terbang kesana kemari, tapi saya tak berhasil mengabadikannya ^^V Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Pose dulu di depan kapal Sumber Photo: WKSM |
Pulau Rambut.. HORE!! Sumber Photo: WKSM |
Mencoba terus mengabadikan keindahan pulau seribu Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Nah, di pulau ketiga ini kami baru bisa menemukan kehidupan! Ya, setelah 2 pulau sebelumnya (Pulau kelor dan Pulau Rambut) yang tak berpenghuni, di Pulau ketiga alias Pulau Untung Jawa ada banyak penduduk dan tukang jualan makanan. Jadi, Pulau ini sangat cocok untuk beristirahat.
Pulau Untung Jawa adalah Pulau yang paling lama kami singgahi. Istirahat sekaligus mau snorkeling n Banana Boat. Tapi, saya mengundurkan diri dari permainan Banana Boat pemirsa, karena itu jam 1 siang. Tengah bolong dengan suhu sekitar 33 derajat celcius. WOW! Kebayang dong silaunya laut & pantai kayak apa jam 1 siang. Plus males basah-basahan, jadilah saya hanya bersantai di pantai sambil nungguin teman-teman pada snorkeling & banana boat di tengah laut. Koleksi foto saya di Pulau untung Jawa sangat sedikit, karena saya kepanasan! ;D
Sumber Photo: WKSM |
#4 Pulau Onrust
Sekitar jam 4 sore, kegiatan kami di Pulau Untung Jawa berakhir dan kini saatnya meluncur ke pulau berikutnya, yaitu Pulau Onrust.
Di tengah perjalanan ke Pulau Onrust, kami mengalami moment menegangkan. Ombak dan angin yang cukup tidak stabil membuat kami panik. Perahu kami yang kecil membuatnya lebih mudah terombang ambing di tengah laut karena angin yang cukup besar.
Suasana yang tadinya ramai karena canda tawa, kini berubah sedikit tegang. Muka semua penumpang pasrah. Semua berdoa dalam hati agar Allah melindungi.
Apalagi pesan dari Pak Nahkodanya, "Jangan banyak bergerak, yaa..."
>_<
Perjalanan 30 menit yang sangat menegangkan.
Alhamdulillahnya, kami mendarat di pulau tujuan dengan selamat.
Fiuh~ I can't imagine.. I can't swim, God please help us..
Tiba dengan selamat di Pulau Onrust. Sumber Photo: WKSM |
Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Sisa reruntuhan Karantina Haji Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Nama 'Onrust' sendiri diambil dari bahasa Belanda yang berarti 'Tidak Pernah Beristirahat' atau dalam bahasa Inggrisnya adalah 'Unrest'. Ada sumber lain yg mengatakan bahwa nama Onrust tersebut diambil dari nama penghuni pulau yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.
Tahun 1911 Onrust diubah fungsinya menjadi karantina Haji hingga tahun 1933. Para calon haji dibiasakan dulu dengan udara laut, karena saati itu untuk mencapai Tanah Suci harus naik kapal laut selama berbulan-bulan lamanya, dan kemudian sebagai pos karantina jemaah haji yang kembali.
Di dalam pulau ini terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dijadikan Museum Pulau Onrust. Terdapat pula sebuah makam yang konon kabarnya merupakan makam dari pemimpin pemberontakan DI/TII yaitu S.M. Kartosoewirjo. - Sumber Wikipedia
Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Suasana horor sangat mendukung karena sepi dan hanya ada kuburan-kuburan belanda dan pribumi di pulau ini. Plus suasana udah sore juga menjelang malam jadi sendu-sendunya dapet banget!
Catch the SunSet :D Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Catch the blue sky Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
#5 Pulau Cipir
Sesampainya di Pulau Cipir, nampak para peserta sudah enggan untuk turun dari perahu, karena hari sudah semakin sore yang peserta khawatirkan adalah kondisi ombak lautnya. Kami menghindari bertemu dengan momen mencekam seperti beberapa saat sebelumnya. Finally, diputuskan untuk langsung putar arah ke arah pulang. Deal.. kita pulang...
Senyum sisa tenaga seharian ke 5 pulau Sumber Photo: WKSM |
GoodBye Sunset dari Pulau Cipir Sumber Photo: Koleksi Pribadi |
Secara keseluruhan, trip kali ini sangat menyenangkan karena mendapat pengalaman baru lagi.
5 Pulau terlampaui lagi, hmm kalau ditambah 3 Pulau yang pernah kukunjungi tahun 2010 lalu, berarti aku masih harus mengunjungi 992 pulau lagi supaya genap mengunjungi 1000 pulau! :D #keleus
Yang jelas, trip kali ini banyak memberi saya banyak pelajaran berharga. termasuk pelajaran bersyukur selamat dari ancaman ombak menegangkan! Alhamdulillah.. Dan satu lagi, dunia ini kalau ada yang bilang 'sempit', saya setuju. Karena saya masih bertemu rombongan tetangga saya di Pulau Rambut dan di Pulau Untung Jawa. Dan saya pun satu rombongan dengan tetangga lama saya yang kami tak pernah janjian sebelumnya. Jadi walaupun ada 1000 pulau, dan bukan weekend, kalaulah memang sudah diatur Tuhan bertemu, yaa bertemulah kami. ;)
Sekarang, saatnya saya undur diri! Semoga cerita saya bermanfaat buat referensi jalan-jalan di Jakarta,..
Ok.. Sampai jumpa di trip trip selanjutnya... Bye..
Sumber Photo: Koleksi Pribadi |