Pada tahun ini, siswa yang tidak lulus mendapat kesempatan untuk mengulang ujian, namun hal tersebut masih belum dapat melegakan para siswa yang tidak lulus. Para siswa yang tidak lulus tetap mengalami guncangan yang hebat. Hal ini dikarenakan kurang siapnya mental para siswa dalam menerima kenyataan bahwa ia tidak lulus ujian nasional. Faktor lain yang membuat siswa mengalami keguncangan ialah karena ia merasa malu dengan teman-temannya atau takut dimarahi oleh orang tuanya karena dianggap mencoreng nama keluarga.
Lain lagi dengan para siswa yang lulus ujian nasional, mereka merayakannya dengan corat-coret dimana-mana tau konvoi kendaraan di jalanan yang mengganggu orang lain. Fenomena-fenomena inilah yang selalu dilihat saat pengumuman kelulusan tiba. Ada yang bermuka senang dan ada pula yang muram.
Inilah yang menjadi PR untuk pendidikan kita. Pendidikan kita seharusnya tidak hanya mementingkan kecerdasan intelektual (IQ) siswa saja namun juga harus mengajarkan kecerdasan emosional (EQ) kepada siswanya. sehingga pendidikan kita dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, berbudi pekerti, dan berakhlak tinggi selain itu siswa juga menjadi pribadi yang berjiwa besar dan mawas diri dalam menjalani kehidupan.
Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi siswa yang stres karena tidak lulus ujian dan ia dapat menerima kenyataan dan tidak berputus asa serta mau bangkit dari kegagalannya. Dan juga tidak ada lagi siswa yang terlalu bersorak-sorai terhadap kelulusannya karena ia seharusnya bermawas diri dan bersyukur dengan apa yang diperolehnya karena mereka masih harus menyiapkan diri lagi untuk menempuh ‘perjalanan’ selanjutnya yang pastinya lebih menantang dibandingkan dengan ujian nasional.
*) sumber data angka siswa tidak lulus ujian :http://metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/04/25/104101/Tingkat-Kelulusan-UN-2010-Menurun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write down your comment here / Tulis Komentar disini