Pada tanggal 17 Mei 2010 lalu, Penulis di beri kesempatan untuk megadakan observasi langsung mengenai penggunaan SIM (Sistem Informasi Manajemen) di Perpustakaan SMP-SMA Labschool Jakarta, berikut ini laporannya.
Perpustakaan SMP-SMA Labschool Jakarta sudah menggunakan SIM secara komputerisasi. Komputerisasi yang dimaksud disini adalah dipakainya komputer dalam setiap tahap pekerjaan perpustakaan secara terintegrasi dengan menggunakan sistem tertentu. Mulai dari tahap pengembangan, pengolahan, penelusuran sampai dengan peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan dikerjakan dengan sistem komputer yang sama.
Dengan penerapan komputerisasi ini memberikan kemudahan proses peminjaman sehingga akan membuat siswa senang berkunjung ke perpustakaan. Apalagi bila proses cepat dan mudah dalam pencarian dan peminjaman koleksi maka siswa akan semakin senang untuk mengunjungi perpustakaan.
Perpustakaan ini kini sudah menerapkan perpustakaan on-line atau perpustakaan berbasis web. Hal ini berarti pengunjung perpustakaan dapat mencari data-data buku secara on-line sehingga dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Penerapan perpustakaan on-line ini baru dilaksanakan pada 3 bulan terakhir ini.
Software yang digunakan oleh perpustakaan ini ialah Senayan Library Management System. Senayan merupakan salah satu software perpustakaan berbasis web yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak untuk membangun otomasi perpustakaan. Perangkat lunak berbasis web saat ini karena aplikasi jenis ini memungkinkan perpustakaan mendekatkan berbagai produk layanannya dengan pengguna perpustakaan. Dengan jenis aplikasi ini pengguna dapat mengakses layanan perpustakaan tanpa harus datang ke perpustakaan karena pengguna dapat mengakses layanan yang disediakan perpustakaan melalui web atau portal perpustakaan.
Senayan di produksi oleh Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional. Sebagai perangkat lunak otomasi perpustakaan maka Senayan mampu mempermudah kegiatan administrasi perpustakaan. Kegiatan pengolahan, peminjaman, pengembalian, pemesanan koleksi, penyiangan, manajemen anggota, fasilitas pencetakan barcode (barcode koleksi dan anggota) serta berbagai jenis laporan Senayan dapat membantu sekolah untuk membuat kebijakan pengadaan atau sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan suatu kebijakan bagi perpustakaan. Semua kegiatan ini mungkin dilakukan dengan menggunakan menu-menu yang ada di Senayan. Menu-menu yang ada di Senayan antara lain menu bibliografi, sirkulasi, keanggotaan, OPAC (online public access catalog), stocktake (penyiangan), manajemen dokumen, system, dan laporan.
Dalam hal pengelolaan perpustakaan on-line, sedikit berbeda dengan perpustakaan biasa, yakni seluruh komunikasi yang ada, sangat bergantung kepada user, sehingga seluruh fasilitas untuk mengakses data, seluruhnya sudah ditampilkan di dalam menu. Petugas perpustakaan hanya menjaga lalulintas komunikasi apabila terjadi, untuk keperluan pencarian buku yang belum ada atau untuk menerima masukan-masukan akan kemajuan perpustakaan. Petugas perpustakaan akan meng-upload data-data yang baru.
Pengembangan perpustakaan digital atau e-library bagi tenaga pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi sistem otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi sistem otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/ terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna perpustakaan dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun ia berada.
Dengan dikembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (ICT based) baik dalam sistem informasi manajemen (SIM) perpustakaan maupun digital library, maka dapat memberikan kenyamanan kepada anggota perpustakaan juga memberikan kemudahan kepada tenaga pustakawan dan pengelola perpustakaan baik dalam layanan maupun pengolahan dan sekaligus kemudahan untuk menerapkan strategi-strategi pengembangan perpustakaan serta dapat meningkatkan citra dalam memberikan layanannya terhadap pemakai di lingkungannya.
Tujuan penerapan teknologi informasi di perpustakaan adalah memungkinkan ketersediaan informasi yang lebih banyak, lebih berkualitas, lebih cepat, dan akurat disamping mempermudah sistem pelayanan. Pemanfaatan teknologi modern itu diharapkan dapat memperbaiki kinerja perpustakaan dan meningkatkan kepuasan pengguna/pengunjung.
Dengan adanya perkembangan teknologi semuanya akan terasa lebih mudah termasuk dalam penelusuran buku yang dapat menggunakan komputer.
Dengan adanya fasilitas komputer maka akan bisa dikembangkan dengan jaringan internet, sehingga semua kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar dapat dibantu penyelesaiannya dengan menggunakan internet. Perpustakaan ini juga menyediakan fasilitas internet untuk pengguna/ pengunjung.
Namun, dalam penggunaan teknologi ini masih terdapat kelemahannya yaitu sistem ini sangat tergantung jaringan internet. Jika jaringan terputus, maka secara otomatis website perpustakaan tidak dapat dibuka sehingga menyulitkan staf yang ingin membukanya. Selain itu penggunaan komputerisasi memungkinkan terjadinya serangan virus komputer yang dapat menghilangkan data-data penting sehingga pengelola perpustakaan harus menyiapkan proteksi anti virus yang harus selalu di update.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perpustakaan on-line ini, silakan kunjungi website perpustakaan ini di : www.labslib.phpnet.us
Daftar Pustaka:
www.labschool-sch.id (website resmi Labschool)
www.labslib.phpnet.us (website resmi Perpustakaan SMP-SMA Labschool Jakarta)
Tags: e-library, perpustakaan sekolah modern, teknologi perpustakaan, observasi perpustakaan