Alhamdulillah.. setelah sekian lama pengen banget berkunjung
ke Planetarium yang beberapa kali gagal
maning gagal maning akhirnya kesampaian juga! :D
Waktu itu pernah gagal ke sana karena temen mendadak ngebatalin janji. Lalu aku ganti ngajak adik, dan akhirnya gagal lagi karna Planetariumnya sedang direnovasi. Terakhir, ngajak murid-muridku study tour kesana dan gagal maning kesana karena ternyata PENUH banget dan kapasitas terbatas, plus melihat antrian yang panjang banget padahal 2 jam lagi loket baru di buka! Alhasil saat itu harus ganti tujuan ke kota tua (walaupun tak kalah seru, baca ceritanya di sini).
Waktu itu pernah gagal ke sana karena temen mendadak ngebatalin janji. Lalu aku ganti ngajak adik, dan akhirnya gagal lagi karna Planetariumnya sedang direnovasi. Terakhir, ngajak murid-muridku study tour kesana dan gagal maning kesana karena ternyata PENUH banget dan kapasitas terbatas, plus melihat antrian yang panjang banget padahal 2 jam lagi loket baru di buka! Alhasil saat itu harus ganti tujuan ke kota tua (walaupun tak kalah seru, baca ceritanya di sini).
Dan kemarin (akhirnya) aku berhasil mewujudkan harapanku untuk berkunjung ke Planetarium Jakarta! Janjian sama Tria adikku yang juga kepingin kesana. Sebenarnya ini bukan kali pertamaku ke Planetarium, dulu sewatu aku duduk di bangku sekolah dasar, aku pernah diajak ayah ke tempat ini, tapi ya namanya masih kecil, udah lama banget dan dulu pun belum ngerti-ngerti banget tentang Antariksa jadi kurang dapet fill-nya. Hehehe.
Planetarium Jakarta adalah salah satu tempat wisata edukatif yang bisa menjadi alternatif liburan untuk kita lebih memahami ‘luar angkasa’. Jadi di Planetarium Jakarta ini pengunjung akan memasuki ruang pertunjukkan dengan duduk di dalam sebuah studio gitu dengan melihat ke langit-langit gedung. Hampir mirip kayak masuk bioskop, tapi pengunjung menatap ke atas bukan ke depan.
Dari kecil dulu (dan berlanjut hingga sekarang), aku sangat
tertarik dengan sesuatu yang berhubungan dengan Langit. Suka banget ‘nonton’
langit. Entah langit malam yang banyak bintangnya atau langit siang yang cerah
dengan gumpalan-gumpalan awan.
Sebenarnya sedari kecil aku bermimpi dan terobsesi menjadi seorang guru, tapi suatu hari aku pernah berubah pikiran mau jadi ASTRONOT. O.o
Memang, dulu aku tidak tahu betapa sulit dan rumitnya jadi astronot. Aku hanya berpikir bahwa aku hanya mau melihat ‘luar angkasa’, menembus langit dan melihat benda-benda langit dari dekat (matahari, bulan, bintang, planet, meteor, dll). Tapi setelah dewasa, keinginan untuk menjadi astronot harus dikubur dalam-dalam karena : pertama, aku ga suka gelap ; kedua, aku bukan penantang adrenalin dengan ketinggian ; dan ketiga aku ga jago fisika ( ?) xD. Kembalilah aku ke cita-cita awal. Hahaha.
Walaupun obsesi untuk menjadi seorang Astronot aku tinggalkan, kecintaanku pada Langit tidaklah pudar. Aku masih sangat suka memandangi langit dan membayangkan suatu hari nanti aku bisa melihat benda langit dari dekat ! Pengen melihat Bumi dari atas. Pengen banget. Aku suka pelajaran geografi tentang Tata Surya, aku juga suka menonton video tentang Tata Surya, sampai aku menggunakan live wallpaper untuk handphone ku yang bergambar bumi yang sedang berputar.
Sampai suatu ketika aku ingat bahwa di Planetarium kita bisa melihat dunia luar angkasa tanpa perlu jauh-jauh menembus langit. Itulah kenapa aku kepengen banget ke tempat ini.
Tibalah hari ini, aku dan adikku janjian untuk ke
Planetarium Jakarta. Kira-kira jam 13.15 kami bertemu, kami naik Kopaja AC P20 jurusan
lebak bulus – Senen dari halte Transjakarta SMK 57 (Koridor 6) menuju terminal
Senen, dari terminal Senen kami transit naik Kopaja P20 lagi dan turun tepat di
depan Taman Ismail Marzuki (TIM). Setelah melalui macet Jakarta akhirnya kami
sampai di lokasi jam 15.15, dua jam perjalanan. Hmm kebayang ya macetnya
Jakarta bagaimana? Untungnya di Kopaja P20 ada TVnya jadi ada hiburan sedikit
-_-
Sampai disana aku agak was-was karena kata temanku, pertunjukkannya kalau hari biasa jam 15.30. Itu berarti tinggal 15 menit lagi. Hosh.. udah pasrah banget kalau GAGAL lagi.
Tapi Alhamdulillah, Allah merestui..
Pertunjukkannya ternyata baru dimulai jam 16.30 dan loket
tiket masuknya pun belum di buka. Tapi, antriannya udah panjaaang banget. Kirain
kalau bukan hari libur Planetarium sepi kali, Nggak taunya tetep Rame,
guys ! Biasanya rombongan anak sekolah..
Tapi masih ada harapan lah bisa masuk planetarium…
Pelajaran nih buat yang mau ke Planetarium, harus datang
lebih awal biar bisa ngantri paling depan. Hehehe.
Agak deg deg an juga sih takut ga kebagian tiket (berhubung
yang ngantri udah buanyak). Di dekat loketnya ada monitor tentang sisa tempat
duduk yang belum dibeli. Dari kapasitas 300 orang / pertunjukkan, aku membeli
waktu sisa 20-an lagi. Tapi, sekali lagi, Alhamdulillah.. masih kebagian tiket.
Setelah shalat Ashar, kami memasuki ruangan pertunjukkan yang disebut Teater Bintang.
15 menit sebelum
dimulainya pertunjukkan, pintu Teater Bintang di buka. Dan aku kebagian
kursi agak di belakang. Di Planetarium ini, pengunjung bebas memilih duduk
dimana. Dan ternyata kursi paling belakang menurutku adalah tempat yang paling
strategis. Karena bisa melihat ‘langit’ seluas mungkin. Kalau duduk di depan,
apabila mau melihat langit di belakang, agak susah karena harus nengok.
Sedangkan jika duduk di belakang, kita bisa leluasa melihat langit depan atau
samping.
15menit kemudian, lampu di dalam Teater Bintang dipadamkan.
Gelap. Pengunjung seakan-akan diajak melihat langit Jakarta di malam hari.
Taburan ‘bintang-bintang’ pun sangat berkilau. Benar-benar mirip sungguhan.
Aku berimajinasi bahwa aku sedang di atas gedung dan menatap langit yang terhampar luas. Tak berapa lama aku memandangi bintang-bintang itu, tiba-tiba banyak cahaya. Cahaya itu dari mana? Dari flash kamera pengunjung yang mengambil gambar bintang-bintang itu! Haduuuh… studio jadi agak terang dan bintang-bintangnya malah jadi tidak kelihatan dengan jelas! -_- Untungnya, kakak petugas Planetarium langsung mengumumkan bahwa dilarang menyalakan HP/kamera selama pertunjukkan berlangsung karena dapat mengganggu jalannya pertunjukkan.
Aku berimajinasi bahwa aku sedang di atas gedung dan menatap langit yang terhampar luas. Tak berapa lama aku memandangi bintang-bintang itu, tiba-tiba banyak cahaya. Cahaya itu dari mana? Dari flash kamera pengunjung yang mengambil gambar bintang-bintang itu! Haduuuh… studio jadi agak terang dan bintang-bintangnya malah jadi tidak kelihatan dengan jelas! -_- Untungnya, kakak petugas Planetarium langsung mengumumkan bahwa dilarang menyalakan HP/kamera selama pertunjukkan berlangsung karena dapat mengganggu jalannya pertunjukkan.
Okeh, pengunjung langsung mematikan kamera dan hpnya. Dan pertunjukkan pun dimulai..
Yippiieee~~
Source: http://pangeranbelendung.blogspot.com/ |
Semua pengunjung
duduk di kursi yang seakan-akan berada di dalam pesawat ruang angkasa (roket
kali ya maksudnya) Kata kakaknya, kita diajak begadang (karena suasananya full
dengan suasana malam hari)
Pertunjukkan yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini menjelaskan tentang antariksa. Aku sangat menikmatinya. Kita di ajak melihat ‘langit Jakarta’ yang bersih dan penuh dengan taburan bintang di langit. Kata Kakak Pemandu, saat ini kita akan sulit melihat bintang di langit malam Jakarta karena banyaknya polusi udara dan polusi cahaya sehingga langit Jakarta sudah tidak murni lagi. Namun kita bisa melihat taburan bintang itu di pinggiran Jakarta misalnya di kepulauan Seribu.
Setelah menatap langit Jakarta dengan ribuan bintangnya, penonton di ajak ‘naik’ ke luar angkasa ! Pengunjung di ajak melihat bumi dari atas dengan jarak milyaran kilometer. WOW ! Ini dia yang aku impi-impikan. Melihat bumi dari atas ! Sepertinya ini sangat cocok untuk mereka yang penasaran dengan keadaan luar angkasa tanpa harus menghabiskan banyak uang untuk ke luar angkasa sungguhan. Dengan duduk manis, kita bisa benar-benar ‘merasa’ melihat bintang-bintang, bulan, planet, bahkan Galaksi lebih dekat seperti sungguhan. Suasananya begitu hidup. Di sini juga diterangkan tentang Rasi Bintang dan bintang Zodiak. Menarik Sekali kan ?
Source : |
Walaupun saat ini
teknologi sudah sangat maju, kita bisa menonton luar angkasa dari TV, film,
atau internet yang tak kalah menakjubkannya, menurutkan pengalaman berada di
dalam planetarium tidak tergantikan. Karena di sini, kita diberikan pengalaman
menatap luar angkasa secara langsung dengan mata kepala sendiri (tidak melalui
layar) jadi seakan-akan kita benar-benar melihat keadaan luar angkasa dari
pesawat luar angkasa. Hehehe.
Selain itu, kita juga bisa lebih membayangkan betapa kecilnya kita di alam semesta ini. Bumi saja bagaikan debu jika dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya, apalagi kita ? Maha Besar Tuhan dengan segala Kehebatan-Nya. Jadi selain ada nilai edukasinya, disini juga ada nilai spiritualnya jika mau berfikir lebih jauh.
Sepulang dari planetarium kecintaanku terhadap langit pun bertambah.. Aku pun langsung mendownload aplikasi dari Microsoft (World Wide Telescope) tentang dunia antariksa ini, jadi aku bisa mengeksplor dunia luar angkasa dari kamar, yay ! :D
Untuk kamu yang
sedang mencari tujuan wisata Jakarta selanjutnya, Planetarium Jakarta bisa
menjadi salah satu pilihan menarik dan wajib untuk dikunjungi.
Tips sebelum berkunjung ke Planetarium :
1.
Kalau
bisa, Pilihlah hari biasa (bukan hari libur), ini untuk meminimalisir kegagalan
nonton pertunjukkan. Dan lihatlah jam-jam pertunjukkan di hari itu, agar
tidak ketinggalan.
2.
Membaca buku mengenai antariksa juga perlu, biar
lebih nyambung dengan penjelasan si kakak pemandu. Aku membaca buku komikantariksa dulu sebelum ke sini, jadi nyambung banget, seakan-akan kakak Pemandu
menjelaskan tentang isi buku yang aku baca. Selain itu, dengan ,membaca buku
Antariksa, kita jadi tahu isu-isu terbaru tentang antariksa, seperti mengapa
Pluto sudah bukan lagi disebut Planet di tata surya, dll.
3.
Perkirakan jarak dan waktu tempuh ke lokasi
Planetarium, supaya ga telat.
4.
Bawa makan-minum seperlunya, karena dilarang
membawa makanan dan minuman di dalam studio.
Overall, jalan-jalan ke Planetarium ini sangat menyenangkan.
Tempatnya pun cukup baik walaupun kurang menarik dari luar, padahal kan tempat belajar
luar angkasa seperti Planetarium sangat jarang. Plus jarangnya buku-buku
tentang informasi antariksa yang tersedia di sana, dan oleh-oleh atau souvenir Planetarium
juga tidak banyak. Seharusnya pernak-pernik lucu yang bergambar bintang, bulan,
planet, matahari, dll tersedia banyak di Planetarium, malahan sedikit sekali
dan kebanyakan sofenirnya berbentuk hewan. Ga nyambung, kan? Hmm jadi buat
pihak planetarium yang mungkin membaca tulisan ini bisa menjadi masukan buat
kemajuan planetarium. :D
UPDATE JADWAL PERTUNJUKAN TERBARU :
Rombongan (minimal 100 orang) :
Mekanismenya booking tiket...
Perorangan : Langsung mengantri di loket satu jam sebelum jam pertunjukkan...
Perorangan : Langsung mengantri di loket satu jam sebelum jam pertunjukkan...
*1 orang mengantri maksimal 6 tiket
Info :
Jadwal Pertunjukkan :
Senin - Jumat :
09:30 - 10.30 (khusus Rombongan)
11.00 - 12:00 (khusus Rombongan)
13:30 - 14:30 (khusus Rombongan)
Info :
Jadwal Pertunjukkan :
Senin - Jumat :
09:30 - 10.30 (khusus Rombongan)
11.00 - 12:00 (khusus Rombongan)
13:30 - 14:30 (khusus Rombongan)
16.30 - 17.30 (Perorangan)
Sabtu & Minggu :
10:00 - 11:00 (Perorangan)
11:30 - 12:30 (Perorangan)
13:00 - 14:00 (Perorangan)
14:30 - 15:30 (Perorangan)
Harga tiket :
Rombongan Pelajar / Mahasiswa : Per 100 orang Rp. 500.000,-
Bukan Pelajar / Mahasiswa : Per 100 orang Rp. 1.000.000,-
Perorangan : Dewasa : Rp. 7000,-
Anak-anak : Rp. 3500,-
Info : 021-2305147/021-2305146
10:00 - 11:00 (Perorangan)
11:30 - 12:30 (Perorangan)
13:00 - 14:00 (Perorangan)
14:30 - 15:30 (Perorangan)
Harga tiket :
Rombongan Pelajar / Mahasiswa : Per 100 orang Rp. 500.000,-
Bukan Pelajar / Mahasiswa : Per 100 orang Rp. 1.000.000,-
Perorangan : Dewasa : Rp. 7000,-
Anak-anak : Rp. 3500,-
Info : 021-2305147/021-2305146
Website : http://planetariumjkt.com
Sekian ceritaku tentang Planetarium, semoga kisahku
bermanfaat ya..
thanks for reading J