10 September 2017

Pengalaman Umroh bersama Kakak

Sedang merindukan tempat ini, rindu serindu rindunya..
Dulu, pergi ke tanah suci hanya sebuah mimpi belaka. Bahkan hanya sekedar bermimpi pun tidak berani saya lakukan. Kata orang-orang, ke tanah suci itu hanya wajib bagi yang mampu. Ongkos ke sana memang tidak murah, saya tahu itu. 
Tapi, pada tahun 2014, saya beranikan mimpi ke sana. Saya tulis di wish list saya, nomer 1 : UMROH SEKELUARGA. Mimpi yang sangat besar dan biayanya juga pasti tidak tanggung-tanggung bisa ratusan juta kalau umroh sekeluarga itu terkabulkan. Allah itu Maha Kaya, dia bisa memampukan siapapun yang Dia mau untuk ibadah ke tanah suci.
Benar, Allah Yang Maha Baik itu mengabulkan. Pada tahun 2014, melalui pintu rezeki Kakak saya, Ayah & Mama saya bisa daftar umroh reguler. Alhamdulillah.. Walaupun saya ga ikutan berangkat, saya yang mengurus keberangkatan mereka. Mengharukan. Dalam hati, saya pengen ikut juga Ya Rabb.. :D

Tahun 2015 awal, Kakak saya yg sedang studi di Australia menelfon. Dia mendapat tawaran promo umroh dari Ka Lina, kawan lamanya. Dia menawarkan saya ikutan daftar umroh juga. Apa? Umroh? Saya panik, umroh di depan mata. Kalau mau ikut, besok disuruh daftar karena keburu ditutup masa promonya. Oke, tabungan saya hanya cukup untuk membayar DP, sisanya bisa saya cicil menabung tiap bulan. Alhamdulillah saya bisa daftar umroh dengan biaya yang relatif terjangkau. Saya daftar keesokan harinya. Walaupun agak mendadak dan rada ribet mengurus dokumen-dokumennya, tapi alhamdulillah semua dimudahkan sampai hari keberangkatan.
Labbaikallahumma labbaik.. (Saya memenuhi panggilanmu, Ya Allah)
Senin, 28 Desember 2015, saya pun berangkat bersama Kakak saya. Saat mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, saya masih belum percaya bahwa ini adalah nyata. 
Mengunjungi Masjid Nabawi yang jika shalat disana pahalanya 1000 kali lipat, ke Masjid Quba yang jika shalat disana pahalanya setara ibadah Umroh, dan ke Masjidil Haram yang jika shalat disana pahalanya 100.000 kali lipat!! Subhanallah.. Allah & Rasul-Nya serasa dekat. Tidak menyangka Allah memanggil saya ke rumah-Nya sebegini cepat. 
Kota Mekkah & Kota Madinah adalah kota yang sangat indah. Selain bersih, juga wangi. 
Bekal yg saya bawa untuk pergi ke sana adalah pesan Mama saya, "Nanti disana kamu harus sabar, minta tolong aja sama Allah" 
Benar saja, disana ibadah tentang kesabaran. Sabar, sabar, dan sabar. Banyak-banyak istighfar.
Jumat, 1 Januari 2016 pukul 00:00 
Tepat jam 12 mlm, pas tahun baru, untuk pertama kalinya sy melihat kiblat umat Islam sedunia, Ka'bah. Bangunan besar yg penuh wibawa itu menjadi hadiah terindah utk mengawali tahun 2016. Subhanallah. Saya takjub penuh haru.
Di tempat ini saya melihat keagungan Allah secara nyata. Sadar akan kebesaran Allah yang luar biasa, dan manusia hanya setitik kecil yang menjadi khalifah-Nya di bumi. Apa yang bisa disombongkan dari titik kecil ini. Hanya bisa bersyukur karena telah beruntung menjadi salah satu hamba-Nya.

Mekkah & Madinah, Kota suci, kota bersejarah, kota terindah. Dulu hanya mendengarnya saat pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) waktu MI dulu. Sekarang nyata didepan mata.
Hingga kini sepulang dari sana, saya masih belum mau terbangun dari Mimpi saya. Saya masih ingin disana.
Semoga Allah berkenan memanggil saya lagi kesana. Aamiin..
dan Saya pun mendoakan semoga sahabat-sahabat saya juga berkesempatan menunaikan ibadah umroh & haji ke tanah suci bersama orang tercinta. Aamiin :)
Cerita ini semoga menginspirasi untuk berani bermimpi, seberapapun mustahilnya, karena tak ada yang mustahil bagi Allah. 
Berdoa dan sabar. Allah mengabulkan doa kita dengan cara-Nya. Sabar menunggu saat yang tepat.
Alhamdulillah.