10 November 2013

It's Book Day!

Sabtu, 26 Oktober 2013, FunKidz Preschool & Kindergarten mengadakan hari buku atau Fun Kidz Book Day 2013. Di acara Book Day tahun ini ada yang berbeda, yaitu ada Lomba Book Character Costume. Jadi para pesertanya menggunakan kostum yang sesuai dengan yang ada dalam cerita di buku. Lomba ini diikuti oleh siswa dan guru. Lomba ini mendapat sambutan yang meriah dari semuanya.
FunKidz Book Day 2013 - Source: Fun Kidz Preschool
Uniknya, guru pun juga ikut lomba kostum karakter buku kali ini. Saya menjadi Putri Fathimah dalam buku "40 Putri Terhebat Bunda Terkuat", Miss Rika sebagai "Little Red Riding Hood", Miss Iin sebagai Baker yang membuat kue dalam buku"The Tallest Cake", Miss Nay sebagai Putri Belle, Miss Tuti sebagai Putri Candrakirana dalam buku Keong Mas, dan Miss Yani sebagai Nenek Sihir dalam buku Snow White.

Selain itu, di akhir acara ditutup dengan Opera Fun Kidz yang diperankan oleh para guru yang berjudul "Little Red Riding Hood".
Opera Fan Kidz - Source: Fun Kidz Preschool


saya sebagai Putri Fathimah 

with Little Red Riding Hood - Ms Rika

Awas Ada nenek sihir...! Hihihi

with Putri Aurora



Para Pemenang Lomba.. (Source: FunKidz Preschool)


Ditutup dengan Caesar Dancing.. >_<

Overall, acara ini sangat menarik dan menyenangkan, untuk mengenalkan anak-anak tentang buku. Karena dari buku kita bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih untuk memperluas wawasan kita.  Yuk, mari kita baca buku sebanyak-banyaknya. Agar kita lebih banyak tahu, dan lebih cerdas & bijak. :)

02 November 2013

Mural Project 2013

Preschool tempatku bekerja mempunyai project baru, yaitu Mural Project. Hal ini karena ingin menambah kesan baru untuk tahun ajaran baru 2013/2014. Awalnya aku agak ragu karena aku belum pernah sama sekali menggambar di dinding. Tapi, karena Miss Rika sangat optimis bisa berhasil maka, kami mencobanya.

Langkah pertama menentukan tema. Ms Rika menginginkan tema Panda, karena lebih simpel. Aku jadi semangat deh, temanya PANDA! Yay!

Langkah kedua, aku mencari inspirasi searching gambar-gambar panda di internet. Lalu menggambar ulang di kertas. Setelah fiks gambarnya yang akan dibuat, maka kami Start Projectnya!

Langkah ketiga, cat dasar putih pada tembok agar lebih fresh dan gambar menjadi lebih baru. Siapkan cat minyak dan kuasnya.

Langkah keempat, aku membuat sketsa gambar pada tembok dengan pensil. Agak-agak gimana gitu, karena ini kali pertama aku gambar di tembok!

Langkah kelima, Miss Rika bagian yang mengecatnya, dibantu oleh Miss Nevi di bagian rumput, Hahaha! :D


And... finally our Mural Project is Finish!



Setelah project panda berhasil, kami mengembangkan ke tembok yang lain.




Tahun ajaran baru kali ini lebih fresh karena suasana yang baru!

Be Creative, Be Inspiring!



Project Team: Ms Rika, Ms Isna, Ms Nevi, Ms Tuti, Ms Yani
All Teachers : @FunKidzJakarta

Tidak hanya untuk dinding sekolah TK, mural ini juga bisa diaplikasikan untuk menghias dinding kamar tidur atau rumah anda!

20 Oktober 2013

Mendidik Anak Usia Dini

Tulisan ini ditujukan untuk para ibu muda dan para calon ibu. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan untuk kita semua.

source: www.jazakallah.in

Pentingnya pendidikan untuk anak usia dini sudah banyak disadari oleh orang tua. Tak heran jika banyak orang tua rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk memasukkan anak balita/batitanya ke sekolah yang bahkan lebih mahal biayanya dibanding biaya SD yang saat ini sedang menjamur dimana-mana, preschool dan sejenisnya.

Memang, pentingnya pendidikan sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi. Mengingat pendidikan memegang peran penting dalam pembentukan karakter anak, terutama sejak usia dini. Di sekolah anak akan belajar banyak hal, seperti kemandirian, kreativitas, bersosialisasi dengan orang lain, percaya diri, dan bahkan spiritual.

Kemandirian,
Di sekolah anak dibimbing untuk menyelesaikan masalahnya sendiri (tanpa orang tua) dan belajar untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri, seperti menempel, mewarnai, makan, minum dan pekerjaan lain yang dapat dikerjakan sendiri tanpa bantuan baby sitter dan hanya dibantu oleh guru seperlunya.

Kreativitas
Di sekolah anak diajarkan mengenai cara menggambar, mewarnai, bernyanyi, menari, bercerita dan membuat karya sendiri, sehingga ia terbiasa untuk mengasah otaknya untuk membuat seni yang kreatif.

Bersosialisai dengan orang lain,
di sekolah anak akan bertemu dengan banyak orang, hal ini penting untuk membiasakannya bersosialisasi, berbagi dan bermain bersama anak yang lain, anak belajar untuk bergembira bersama orang lain. Ada teman-teman yang sebaya, ada yang usiaya lebih tua dan juga lebih muda, mereka akan belajar bagaimana menyayangi dan menghormati orang lain.

Percaya diri
Di sekolah anak juga belajar bagaimana ia menceritakan pengalaman dengan orang lain dengan percaya diri di depan kelas, juga bisa belajar tampil di depan umum seperti bernyanyi, menari, atau fashion show di depan umum.

Spiritual
usia anak yang masih dini memudahkan mereka menyerap segala sesuatu dari luar. Ia belum mengetahui hal baik atau buruk. Semua tergantung dari lingkungannya. Sehingga sangat penting untuk anak diberikan pendidikan spiritual seperti pendidikan agama, misalnya belajar menghafal doa-doa harian, surat-surat dalam kitab suci, atau pengetahuan dasar agama lainnya.

Peran Sekolah vs Peran Orang Tua

Pembentukan kepribadian anak memang dapat dilakukan di sekolah. Namun, peran orang tua terhadap kepribadian anak jauh lebih besar dibandingkan sekolah. Di sekolah, anak hanya mendapat pendidikan 2-3 jam, sedangkan sisanya berada di luar sekolah. Oleh karena itu, orang tua sangatlah mempunyai peran yang besar dalam mendidik anak. Namun, kenyataannya, saat ini sangat banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan karir mereka sehingga 'melempar' tanggung jawab mendidik anaknya ke sekolah, sehingga ia berani membayar mahal untuk membayar orang lain mendidik anaknya.

Memang, tuntutan biaya hidup yang saat ini sangat besar menuntut kedua orang tua bekerja di luar. Bahkan, peran seorang ibu yang paling penting pun serasa terabaikan. Banyak orang yang menganggap jika peran ibu rumah tangga sangat sepele sehingga dapat digantikan oleh pembantu rumah tangga atau orang lain.

Saya mempunyai beberapa pengalaman dari pengamatan saya (sebagai guru preschool) tentang pentingnya peran seorang ibu terhadap keperibadian anak:

Ada anak laki-laki berusia kurang lebih, 3 tahun. Ia terlahir di keluarga yang sangat mampu (kelas menengah ke atas). Orangtua anak itu saya yakin adalah orang yang berpendidikan tinggi sehingga mereka sadar akan pentingnya pendidikan bahkan sejak dini. Kedua orangtuanya bekerja di kantor. Ia dirawat oleh seorang baby sitter. Karakter anak ini adalah peniru yang ulung. Sehingga apapun yang orang lain lakukan ia akan mudah menirunya. Suatu ketika saya mendapati anak ini berbicara kasar jika sedang kesal. Kasar, sangat kasar. Sehingga saya sangat kaget. Apakah anak ini tahu bahwa kata-katanya kasar dan tidak pantas? Tidak, dia belum tahu apa-apa, ia hanya meniru. Meniru dari mana? Setelah saya perhatikan, ternyata ia bergaul dengan seorang anak yang kurang sopan dalam berbicara. Saya rasa memang pengawasan dari orangtuanya masih kurang.

Ada juga, seorang anak laki-laki usianya 5th, ia di asuh oleh ibunya sendiri, ibunya seorang ibu rumah tangga, dan mendidiknya dengan tidak lembut jika ia melakukan kesalahan. Tidak jarang ibunya mengomelinya di sekolah bahkan di depan gurunya. Ibu itu masih mengira kalau cara mendidiknya itu bagian dari pendisiplinan dan tidak salah. Saya mengajak anak itu bicara dan menanyakan apakah di rumah sering dimarahi oleh ibu? Anak itu menangguk, dan berkata: “bunda jahat, bundanya jahat sering ngomelin aku.” saya kaget mendengarnya. Saya tidak menyangka jika anaknya ternyata berfikiran seperti itu. Mau dibilang itu demi disiplin anak, tetap saja anak kenalnya baik dan jahat seperti yang ada pada buku cerita dan film yang ia tonton. Maukah kita dikenang anak sebagai bundanya yang jahat?

Masih banyak kasus lain, seperti saat orang tua bekerja, ternyata anaknya diajak untuk mengemis oleh pengasuhnya. Ada juga yang diajak memulung sampah. Itu yang ketahuan, bagaimana yang tidak ketahuan? Ayah Bundanya banting tulang kerja keras di luar demi membeli susu, tapi di rumah ternyata anak terbengkalai? Lalu apa gunanya kerja keras itu sendiri? Dapatkan uang yang sudah susah payah dikumpulkan itu digunakan untuk mengulang sesuatu yang sudah terjadi?

Seorang anak, menyimpan banyak memori di kepalanya. Semua pengalamannya disimpan dengan baik dikepalanya hingga ia besar nanti. Ia akan ingat siapa-siapa orang yang berperan dalam hidupnya. Ia akan ingat siapa yang mengajarkannya menggambar, membaca, menari, mewarnai, makan, berdoa, dan hal-hal lainnya. Ia ingat dan selalu mengenang di dalam hatinya. Termasuk, siapa saja yang memarahi dia, yang memukul, mencubit, bahkan memelototi dia. Dia melabel siapapun yang menyentuh kehidupannya hingga besar nanti.

Ibu, seharusnya ialah orang yang paling anak sayangi karena darinya ia belajar bagaimana menyayangi tanpa pamrih. Ia belajar bagaimana mudahnya memaafkan kesalahan orang lain. Walaupun ia sering menyakiti ibu, namun ibu dapat melupakan kesalahannya dan tetap memanjakannya lagi. Ibu, yang membelanya jika dimarahi ayah. Ibu, tempat mengadu segala kejadian tanpa takut dihakimi bahwa si anak salah. Ibu, yang memberikan penjelasan mengapa ini boleh dilakukan mengapa tidak boleh. Semua kenangan indah ada pada ibu. Lalu, bagaimana jika justru ibu yang memaki dan memarahi jika ia melakukan kesalahan? Bagaimana jika justru ibu yang terus menyalahkan perilakunya tanpa penjelasan pemahaman yang baik? Bagaimana jika tempat mengadu itu ternyata tidak ada dan sangat sibuk dengan karirnya di luar yang katanya demi membeli susu anak? Terbayangkah anda jika ternyata hanya kenangan buruk yang terngiang dikepala si anak? Apakah anda pernah mendengar: Ibu, aku lebih baik tidak minum susu, yang penting ibu tidak pergi? Mengapa mereka berkata seperti itu? Karena ia butuh sosok yang lembut yang dengannya ia merasa aman dan selalu terlindungi. Jangankan anak kecil, sudah usia dewasa pun kita masih ingin bermanja dengan ibu kita, bukan?

Ibu, seharusnya adalah sumber inspirasi terbesar seorang anak. Bagaimana jika seorang anak lebih dekat dengan neneknya atau bahkan dengan pembantunya. Bagaimana jika ia lebih percaya pembantunya dibanding dengan ibunya? Pernahkah kita memikirkannya? Semoga para ibu (dan juga calon ibu) mau untuk berfikir lagi dan mendengarkan kata hatinya lagi bahwa dirinya sangat penting untuk selalu disisi anak sebagai penanaman karakter dan pemahaman anak terhadap kehidupan ini yang ia tidak tahu sampai kapan ia dapat bersama putra/putrinya itu. Bukankah manis sekali jika semua moment penting anak, disaksikan juga oleh ibu?

Bagaimana dengan karir dan pendidikan yang sudah susah payah dibangun selama ini harus ditinggalkan begitu saja? Apakah kebersamaan dan kedekatan dengan anak serta pengalaman-pengalaman bersama anak bisa dibeli dengan uang? Uang tak terasa sudah menumpuk, karir sudah melesat jauh, usia kian bertambah, dan anak pun membesar, jika tak ada pengalaman yang mengesankan dan mendalam untuk anak, untuk apa semua itu? Sekali lagi, peran ibu sangat amat penting untuk pertumbuhan kepribadian anak.

Mau kan Anda sebagai ibu adalah kata pertama yang disebut anak dalam doanya?
Mau kan Anda sebagai ibu adalah sosok yang pertama dicari anak ketika bangun tidur dan sebelum tidur?

Kesimpulannya adalah, jangan sampai seorang ibu memberikan pendidikan yang salah kepada anak, jangan sampai anak dididik oleh orang yang salah juga, misalnya oleh pengasuh yang salah, kalaupun terpaksa harus menitipkan anak ke orang lain, pilihlah orang yang benar-benar tepat karena sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kepribadian anak yang berpengaruh pula pada masa depannya.

Abdullah bin Abbas  Ra. Menyampaikan bahwa Rasulullah saw. Berkata ,  Sayangi-lah anak-anak-mu  dan berilah mereka pendidikkan yang pantas “. ( HR. Ibnu Majah )

Wallahu'alam..


Aktivitas di Preschool - Me with My Little Students
Source: FunKidz Preschool

Creative - Membuat Bros Cantik dari Kain Flanel

Hari Sabtu, 19 Oktober 2013, setelah belajar Bahasa Indonesia, siswa siswi Paket A PKBM Alfa Husna Jakarta membuat kreasi bros dari kain flanel. Kegiatan ini sangat menyenangkan. Yuk, kita perhatikan bagaimana membuatnya? Apa saja ya yang harus dipersiapkan?

1. Alat dan Bahan :
- Gunting
- Lem bening
- Kain flanel beraneka warna
- Peniti bros



2. Cara Membuat :
- Gunting kain flanel menjadi panjang-panjang untuk di gulung, lebar nya kira-kira 1 cm dan panjangnya 8 cm.
- Gulung kain flanel tersebut menjadi lingkaran-lingkaran, yang perlu diperhatikan ialah menggulungnya harus padat, buat 5 gulungan
- rekatkan sisi yang satu dengan yang lainnya..





- buat hiasan di pinggirnya
- tempelkan peniti bros di belakangnya

Mudah bukan?



Selamat mencoba...

17 Agustus 2013

Merenung: Kecantikan Wanita Sebenarnya

*Kenapa Tere Liye MENOLAK Kontes Putri2an

Saya menolak kontes putri2an, dan menghimbau wanita manapun agar tidak ikut. Kenapa? Saya tidak akan membawa dalil agama dalam tulisan ini, saya akan gunakan saja logika, biar sama kuat. Toh, kalaupun saya membawa agama, frekuensi radionya sudah kadung berbeda.

Kenapa saya menolak kontes putri2an? Simpel, hei, tidakkah kalian telah membaca belasan novel Tere Liye, ratusan artikel, ribuan catatan, saya menulis tulisan yang hendak memuliakan wanita. Kecantikan tidak pernah dinilai dari sisi fisik. Saya menyanjung wanita agar mandiri, berpendidikan, percaya diri, dan semua karakter positif lainnya. Saya menulis kisah Laisa dalam novel/film Bidadari2 Surga, meski beribu laki-laki bahkan melihatnya saja ogah, karena Laisa pendek, gempal, rambutnya keriting, jalannya seperti robot, jari tangannya tertekuk, tapi sungguh dia adalah bidadari surga dengan seluruh pengorbanannya untuk adik-adiknya, untuk keluarganya. Hatinya yang cantik, maka cantik sudah sisanya. Saya meletakkan karakter wanita begitu terhormat, memuji mereka sebagai sosok yang amat penting, dalam banyak novel dan tulisan.

Saya mendidik pembaca tulisan saya agar menyingkirkan menilai orang lain dari sisi fisik. Mati2an menanamkan pemahaman baik tersebut, mulai dari tidak memandang rendah orang2 di sekitar kita yang tidak cantik, atau bahkan punya keterbatasan, hingga pemahaman bagaimana sebuah 'kecantikan' hakiki tersebut. Bertahun2 saya melakukannya, terus menerus, lantas orang2 dengan mudahnya kemudian menanamkan pemahaman sebaliknya lewat kontes putri2an, dengan gemerlap seolah hebatnya, padahal, sorry to say, kontes putri2an adalah produk dari industri artifisial. Itu bisnis. Mulai dari bisnis kosmetik, hingga positioning industri raksasa di belakangnya. Tidak pernah ada logika kontes putri2an itu memuliakan wanita. 

Maka, apapun itu bentuknya, mulai dari Miss World, Miss Universe, hingga kontes Puteri Kerudung, puteri muslimah, sama saja. Tidak ada bedanya. Mau mereka bilang yang dinilai juga behaviour, brain, hei, lantas kenapa yang menjadi finalis hanya wanita2 cantik saja? Mau mereka bilang yang dinilai bisa mengaji, bisa ilmu agama, dsbgnya, kenapa yang ada di atas panggung hanya wanita2 cantik menurut definisi umum saja? Tidak perlulah membumbui hal-hal yang memang sejatinya kontes kecantikan. Semua kontes ini hanya urusan bisnis, sponsor, tontonan, rating, kapitalisme yang berkedok.

Silahkan jika ada yang punya pendapat berbeda. Itu hak semua orang. Sama berhaknya saya mengemukakan pernyataan ini. Tetapi jika kalian menyukai dunia tulisan Tere Liye, mengerti maksud tulisan2 tersebut, kalian akan paham, kita tidak boleh menilai orang lain dari fisiknya. Semua wanita terlahir cantik. Dan cantiklah semua wanita yang memiliki pemahaman: bahwa keunggulan fisiknya tidak akan diperlombakan, dipertontonkan, dan hal-hal yang jika dipikir lebih mendalam, justeru merendahkan diri sendiri.

Salah satu argumen peserta kontes putri2an macam Miss Universe itu adalah, mereka bisa menaikkan turis mancanegara, meningkatkan pariwisata.

Well yeah, mari kita lihat datanya, Kawan. Venezuela adalah negera yg memenangkan Miss Universe 2008 dan 2009, kalian tahu berapa pertumbuhan turis mancanegara mereka setelah wanita mereka menang? Minus 3%. Jepang yang memenangkan tahun 2007, pertumbuhan turisnya setelah menang, nol sekian persen saja.

Dan Kanada, menang tahun 2005. Berikut data kunjungan turis di negeri itu: 
19.145.000 2004
18.771.000 2005
18.265.000 2006
17.935.000 2007
17.142.000 2008

Menakjubkan, sejak menang Miss Universe, kunjungan turis ke Kanada turun drastis dari 18juta orang tinggal 17 juta orang. Di mana letak dampak kontes putri2an itu?

Saya ingin sekali orang2 yang mendukung kontes putri2an, membaca data2 tersebut. Kita ini sedang diperdaya oleh industri artifisial. Jangan2 kita sedang menjadi alat bisnis saja. Dan sangat menyedihkan, jika mereka tidak tahu, kecil sekali, bahkan nihil saja kontribusi kontes2an ini bagi kemajuan pariwisata. Bagi pemilik televisi, rating, sponsor, dsbgnya sih iya, maju bisnisnya. 

Tulisan ini hanya bagi yang mau memikirkan ulang banyak hal.

Sumber: https://www.facebook.com/darwistereliye


Untukmu, Indonesiaku

Aku bersyukur, ditetapkan Tuhan terlahir di negeri yang indah nan damai ini. Negeri yang penduduknya ramah dan santun. Negeri yang kaya dan makmur. Negeri yang bebas dari penindasan negara lain. Negeri itu bernama Indonesia.

Selamat Pagi Indonesia! Tanah airku tercinta...

Hari ini tanggal 17 Agustus 2013, dimana pada 68 tahun yang lalu adalah hari bersejarah, karena Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Merdeka dari penjajahan negara lain. Merdeka dan bebas menentukan tujuan dan mewujudkan cita-cita bangsa.

Tentu saja tak mudah mencapai kemerdekaan itu. Ada darah dan airmata yang dikorbankan ribuan pahlawan kita dulu. Semangat untuk membebaskan kemerdekaan Indonesia yang membuat para pahlawan berhasil mengusir penjajah dari negeri ini.

Allah mengizinkan negeri ini menjadi negeri yang merdeka dari penjajahan. Dan kemerdekaan itu kita rasakan sekarang.

Beda dulu, beda sekarang.

Dulu, penjajahan negara lain dapat dilihat secara kongkrit dengan mata dan pedih. Sehingga perjuangannya pun harus dengan fisik. Sekarang, memang secara fisik, tidak ada negara yang menjajah Indonesia. Namun, apakah benar kita telah benar-benar merdeka? Apakah kita sudah benar lepas dari penjajahan negara lain?

Kita lihat saja fenomena saat ini. Dimana anak muda sekarang lebih senang mempelajari bahasa bangsa lain, dibandingkan bahasa sendiri. Dimana anak muda sekarang lebih senang memasang atribut bangsa lain dibanding bangsa sendiri. Dimana anak muda sekarang lebih bangga berkunjung ke negara lain dibanding ke dalam negeri sendiri. Dimana anak muda sekarang lebih tertarik mempelajari budaya dan sejarah bangsa lain dibanding mempelajari budaya dan sejarah bangsanya sendiri. Miris ya? :(

Sebagai generasi penerus bangsa ini, sudah seharusnya kita sebagai pemuda Indonesia jauh lebih peduli dengan bangsa ini. Banggalah dengan budaya kita. Banggalah dengan kekayaan alam kita. Jadilah tuan rumah di rumah sendiri. Berhenti menyebarkan aib sendiri ke dunia. Ambillah peran dalam memajukan Indonesia, agar perjuangan para pahlawan kita dulu tak sia-sia.

Sebagai pelajar, belajarlah dengan baik, perbanyaklah membaca buku dan sejarah. Agar kelak dapat mengambil peran dalam mencerdaskan bangsa ini.

Bentuk bela negara zaman sekarang dengan zaman dahulu sangatlah berbeda. Sekarang, yang harus kita 'runcingkan' bukan bambu kita lagi, tapi pemikiran kita. Sekarang Kita perang intelektual. Sebagai warga negara yang mengaku cinta terhadap negaranya, sudah sepatutnya kita berperan aktif dalam mengharumkan negara tercinta ini. Kalau belum bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, mulailah dari hal terkecil dulu, yaitu dengan melakukan perbuatan baik. Menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan adalah hal kecil yang sering kali diabaikan oleh kita. Kalau belum bisa memberikan kontribusi yang membangun, jangan merusak hal-hal yang sudah dibangun dengan perilaku tidak baik dan merusak.

Kemudian, lakukan hal yang lebih besar lagi. Tumbuhkanlah jiwa nasionalisme, banggalah dengan menjadi bangsa sendiri. Kenali negerimu, cintai negerimu.


Kalau bukan kita yang peduli dan menjaga negeri ini, siapa lagi?

Masih mau kah kita ikut-ikutan negara lain? 
Masih mau kah kita dimanfaatin negara lain?
Renungkan kawan!
Ini negeri kita, masa depan kita,
Ambil peran, turun tangan! 
Peran sekecil apapun, akan berdampak untuk memajukan bangsa ini.

Dirgahayu Republik Indonesia
Semoga makin makmur dan makin bermartabat

Terimakasih pahlawan, untuk keringat dan darahmu sehingga kemerdakaan bangsa ini dapat terwujud



Merdeka!

Gambar Ilustrasi: indonesia_ftw_by_ecchanthelazyass


06 Agustus 2013

Berkunjung Ke Museum Pancasila Sakti, Lubang Buaya

Pada hari Sabtu, 25 Mei 2013, aku dan gank Jon Brothers (Mas Tora, Huri, Aie + Imiiy) berkunjung ke Museum Pancasila Sakti di Lubang Buaya Jakarta Timur. Walaupun hari itu cuaca sedikit mendung, hal itu tak menyurutkan semangat kami untuk meluncur ke sana. Tidak dalam rangka apa-apa, hanya sekedar iseng-iseng cari tempat yang asik buat jalan-jalan, dan ditetapkanlah ke Museum ini, sambil belajar sejarah negeri ini. Pagi-pagi sekali kami berlima meluncur kesana.

Oke Museum Pancasila sakti itu museum yang merekam sejarah G30SPKI. Terlepas dari kontrofersi museum ini, aku menikmati semua yang disediakan oleh museum ini. Museum ini museum paling horror yang pernah aku datangi. Tapi paling berkesan. Semuanya menggetarkan hati dan membuat kita tersadar akan pengorbanan para pahlawan kita di jaman dahulu kala.

Buat yang lagi nyari tempat berlibur yang penuh dengan edukasi, tempat ini bisa menjadi pilihan yang baik untuk dikunjungi liburan kali ini. Fyi, tiket masuknya cuma Rp2.500/orang.

Museumnya menceritakan tentang kebiadaban PKI yang menyiksa kaum pribumi. Aku tak begitu mengerti sejarahnya. Tapi disini penggambarannya begitu hidup dan pengunjung bisa merasakan kepedihan yang dirasakan para pahlawan revolusi itu.

Ada rumah tempat penyiksaan dulu berlangsung, ada sumur maut tempat jasad pahlawan-pahlawan dimasukkan oleh PKI,foto-foto evakuasi jenazah pahlawan, dan sampai ada koleksi baju-baju pahlawan yang masih ada bekas bercak darahnya. Oh.. Ya Allah..  aku lemas.. shock… tak percaya…  betapa besar pengorbanan pahlawan-pahlawan kita dulu.. Sepertinya para pemuda wajib mengunjungi museum ini, agar tersadar untuk terus meneruskan perjuangan pahlawan mempertahankan Negara ini untuk tetap satu. Walaupun cara dulu dan sekarang pastilah sudah berbeda. Pemuda zaman dulu membela Negara dengan cara berjuang di medan perang, sedangkan zaman sekarang berjuang dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh dan berkarya untuk bangsa ini.

Setelah lelah mengitari museum yang cukup luas, kami beristirahat dan mencari tempat istirahat yang nyaman. Namun, tak disangka, kami menemukan spot yang teduh dan indah untuk istirahat.
Langsung yuk lihat foto-foto yang aku abadikan, sengaja untuk kubagikan disini..
7 Pahlawan Revolusi


Diorama Kekejaman PKI (Patungnya berukuran manusia dan terdapat rekaman sehingga sangat hidup
Sumur Maut





Astagfirullahaladzim.. Itu orang kok tega banget T_T




Sarung yang terdapat bercak darah peninggalan sejarah


Letjen Ahmad Yani (Pahlawan Revolusi)


Foto-foto evakuasi korban kekerasan PKI


Foto saat evakuasi


Foto Jenazah Pahlawan A. Yani sesaat diangkat dari sumur


Topi dan tongkat peninggalan Alm A. Yani








Setelah keliling-keliling kami istirahat sambil pose-pose.. Ternyata di tengah tempat bersejarah ini ada tempat yang bagus juga buat ambil gambar! hehehe










 Kesimpulan yang dapat kutarik dari kunjunganku kali ini adalah kita tidak pernah tau persis bagaimana sejarah atau kejadian masa lalu di tempat yang sedang kita pijak saat ini. Bisa saja, tempat yang kita pijak saat ini adalah dulunya tempat pembantaian yang memakan banyak korban. Banyak darah dan airmata yang tumpah. Dan kita tidak pernah tau juga apa yang akan terjadi di tempat ini dimasa yang akan datang. Semua rahasia Tuhan. Semua ini hanya tentang waktu.

Mari kirim doa untuk para pahlawan kita yang sudah berjasa membela negeri ini, semoga kau bahagia di sana Pahlawanku, terima kasih atas perjuanganmu.. semoga Allah membalas semua jasamu. Amin..

Ambil pelajaran, tulis, bawa pulang, bagikan.. :)


01 Maret 2013

Keliling Indonesia, yuk!

Pada beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Senin, 18 Februari 2013 aku mengajak anak-anak didikku untuk berkeliling Indonesia dalam satu hari. Haha.. Kau percaya? Ya, kami pergi ke Taman Mini Indonesia untuk mempelajari Sejuta Budaya Indonesia. 
Ini Laporanku untuk kegiatan study tour itu


Pada hari Senin, 18 Februari 2013 lalu PKBM Alfa Husna Jagakarsa melakukan kegiatan study tour ke Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur. Study tour ini bertemakan “Mengenal Sejuta Budaya Indonesia”. Tujuan dari diadakannya study tour ini adalah untuk lebih mengenal ciptaan Tuhan, sesuai dengan firman-Nya “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. …”  - QS: Al Hujurat:13, selain itu study tour ini juga bertujuan untuk mengenal lebih dekat kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.
Konsep study tour kali ini ialah seakan-akan menjelajahi bumi Indonesia, karena Indonesia sangat luas, maka peserta diajak untuk keliling Taman Mini Indonesia Indah yang merupakan miniatur dari Tanah Air Indonesia. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) mempunyai 33 anjungan provinsi yang setiap anjungan memiliki berbagai koleksi replika yang sesuai dengan adat aslinya disana. Karena banyaknya provinsi Indonesia, untuk mengenal lebih jauh peserta diajak untuk mengunjungi dan mempelajari 7 provinsi yang mewakili 7 pulau di Indonesia. Diantaranya:
  1. 1.       Pulau Sumatera
  2. 2.       Pulau Kalimantan
  3. 3.       Pulau Papua
  4. 4.       Pulau Sulawesi
  5. 5.       Pulau Nusa Tenggara
  6. 6.       Pulau Bali
  7. 7.       Pulau Jawa

Petualangan mengelilingi “Indonesia” dimulai dari “Pulau Sumatera” pada pukul 11.00 dan berakhir di “Pulau Jawa” pada pukul 15.00. Karena cuaca mendung, kunjungan ke “Pulau Papua” dibatalkan. Namun hal tersebut tidak mengurangi antusiasme peserta berpetualang menjelajahi bumi Indonesia yang bergitu kaya akan budayanya.
Mendarat di Pulau Pertama - Pulau Sumatera

Di “Pulau Sumatera”, peserta mengunjungi anjungan Provinsi Sumatera Barat (West Sumatra) sebagai tempat kunjungan pertama. Selanjutnya peserta pindah ke “Pulau Kalimantan”, di ‘pulau’ ini peserta mampir ke bagian timur, yaitu anjungan Provinsi Kalimantan Timur.  Lalu langsung ke Pulau Sulawesi dan memilih Sulawesi Selatan sebagai destiny yang terkenal dengan tana Torajanya. Setelah melihat-lihat keindahan Sulawesi Selatan peserta berpindah ke Pulau Nusa Tenggara, dan memilih Nusa Tenggara Timur sebagai provinsi yang akan dijelajahi, di NTT ada Pulau Komodo yang saat ini menjadi nominasi 7 keajaiban dunia. Setelah puas dengan NTT, peserta ke Pulau Dewata alias Pulau Bali, dan terakhir ke Pulau Jawa dan memilih Yogyakarta sebagai provinsi yang dikunjungi terakhir.
Gapura Bali

Tana Toraja - Sulawesi Selatan

di anjungan Provinsi NTT Mampir ke 'Pulau Komodo'

Mewawancarai Orang Asli NTT tentang adat istiadat NTT


Setelah puas mengelilingi Indonesia, peserta juga diajak mengenal rumah ibadat para penganut agama yang diakui di Indonesia, yaitu rumah ibadah umat Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Sungguh menakjubkan keanekaragaman suku bangsa di Indonesia yang merupakan anugerah dari Sang Pencipta. Semoga anak-anak Indonesia lebih mengenal lagi akan budayanya sehingga bisa timbul rasa cinta tanah air. Study tour ini berakhir pada pukul 15.30. Setelah melaksanakan shalat ashar, peserta kembali ke rumah masing-masing.

Oleh: Isna Hanifah