10 September 2012

[Review] ‘Kisah Lainnya Catatan 2010-2012’



Judul Buku          : Kisah Lainnya [Catatan 2010 – 2012]
Pengarang           : Ariel, Uki, Lukman, Reza, David
Penerbit              : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) dan Musica Studio’s
Tahun                 : 2012
Kota                   : Jakarta
Bonus                 : CD Album ‘Suara Lainnya’

Saya sudah selesai membaca buku ‘Kisah Lainnya’ karya Ariel, Uki, Lukman, Reza, David. Saya akan memberikan sekelumit review tentang buku ini.

Lewat buku ini mereka (Ariel, dkk) mencoba menceritakan kisah lain dibalik berita dan cerita simpang siur yang beredar di luar. Lewat buku ini pula mereka berkisah kehidupan mereka di tengah kevakuman Band Peterpan selama 2 tahun. Satu-satu personel menceritakan kehidupannya secara bergantian. Dengan bahasa yang sederhana dan jujur pembaca diajak mendengarkan kisah mereka.  Karena kejujuran itu, pembaca jadi bisa membayangkan atau ikut merasakan situasi yang mereka rasakan saat itu. Perasaan nge-down karena dicerca/caci banyak orang diluar, perasaan ‘pasrah’ dengan takdir Tuhan, dan perasaan harus tetap tegar dan bisa meneruskan hidup ditengah kesulitan hidup yang mereka alami.

Mereka menceritakan bagaimana campur tangan Tuhan di setiap kehidupan manusia. Ketika nama baru, album baru, single baru telah siap diluncurkan. Semuanya berubah. Secepat itu Tuhan mengubah rencana mereka. Kasus Ariel merubah semua planning-planning yang sudah tersusun dengan rapi dan siap dikeluarkan ke pasar. Namun seperti kata pepatah “manusia yang berencana Tuhan yang menentukan”.  Mereka menceritakan pula bagaimana mereka menjadi tumbuh lebih dewasa, dan lebih matang berfikir. Dan yang lebih lagi, mereka lebih dekat dengan Tuhan dari kasus ini.

Buku ini juga dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pembacanya. Dimana pembaca diajak mengambil hikmah dan menjadikan pemikiran lebih matang. Pembaca juga diajak untuk melihat sisi-sisi lain di balik fenomena. Melihat dari banyak sudut lainnya, tidak hanya dari satu sudut.

Kisah Ariel
70% kisah di buku ini ialah kisah Ariel. Ariel mengisahkan kisahnya hidup dalam rutan. Ia menceritakan bagaimana kehidupannya di rutan. Dengan kepandaiannya menggambar, ia memberikan gambaran-gambaran ilustrasi. Pembaca juga diceritakannya tentang awal mula ia mendengar kasus itu dan ia harus menghindar dari semua orang sampai akhirnya ia harus menyerahkan diri. Semuanya diceritakan Ariel dengan jujur dan cukup terbuka. Ia juga meluruskan berita-berita yang beredar lewat buku ini. Ariel juga membubuhkan banyak kutipan dan puisi yang menambah pembaca dapat mengambil pelajaran dari sini. Ia juga menambahkan ceritanya tentang perjalanan bermusiknya dari awal hingga kini. Tentu saja tidak semua yang dialami Ariel diceritakan ke publik, kata Ariel biarlah peristiwa-peristiwa itu tersimpan dalam 'laci' kenangannya.

Aku suka potongan catatan Ariel hal. 146
"Masih menetap di kepala minggu-minggu pertama di Kebon Waru, Lakukan apa saja, selamatkan jiwamu, membaca, tuliskan pemikiran. Berdoa, apa saja. Asalkan kau tetap waras di keadaan yang gila ini."

Kisah Uki
Disini Uki hanya mengisahkan sepenggal kehidupannya di tengah kevakuman band. Bagaimana ia harus mencari personel-personel lain yang tiba-tiba menghilang. Jika saya bisa memberi kesimpulan, ia yang paling peduli dengan kondisi band. Ia dengan setia menjenguk Ariel dan ia hadir di persidangan saat pembacaan vonis Ariel. Kisah yang paling saya sukai di buku ini ialah kisah Uki. Bagaimana ia harus menerima kenyataan yang cukup berat. Teman dekatnya, Ariel, yang ia sudah kenal separuh usianya harus masuk penjara. Sahabatnya David juga sedang kritis. Lukman dan Reza tidak ada kabarnya dan bahkan tidak dapat dihubungi. Ia terus mendoakan sahabat-sahabatnya itu. Ketika band Peterpan vakum, ialah yang berjuang demi keberlangsungan hidup band ini. Ketika Ariel di penjara, Uki lah yang menjadi leader band ini. Uki juga menceritakan awal mula ia bermusik. Yang dari dilarang oleh orang tua hingga ia dapat mendapat dukungan orang tua dalam bermusik.

Part Uki favorit hlm 164
“Yang membuat saya semakin sedih adalah ketika vonis itu dibacakan, tidak semua personel hadir untuk member dukungan. Saya hadir disana bukan sebagai personel yang mendukung sesama teman kerja, tapi sebagai pemberi semangat dan dukungan, juga harapan, kepada seorang teman yang saya kenal setengah umur saya. Teman tumbuh bersama. Seperti seorang adik kepada kakaknya. Embel-embel kami sebagai personel band hilang dihari itu. Saya hanya berkata dalam hati, “Ya Allah, selamatkanlah temanku.”

Kisah Lukman
Ketika kevakuman band ini, ternyata Lukman justru lebih dekat kepada Tuhan. Ia kembali ke jalan-Nya dengan mengikuti suatu pengajian. Ia sampai pergi ke India untuk belajar agama Islam. Bahkan, karena keinginannya 100% mendalami agama ia hampir ingin meninggalkan dunia Band.
Dan Lukman juga menceritakan bagaimana awal mula dia ngeband bareng Ariel dan Uki. Kata Lukman dari dulu Ariel sudah banyak fansnya, lalu Lukman bilang kalau kegantengan Uki bisa kalah dengan Ariel yang tampangnya biasa aja. Ha Ha Ha. Sepertinya keheranan Lukman ini dirasakan banyak orang, termasuk saya. He He He

Bagian favorit kisah Lukman hlm 62:
“Saya mengakui kalau Uki sebenarnya jauh lebih ganteng. Tapi gitaris ganteng kalah sama vokalis yang wajahnya biasa-biasa aja.”

Kisah Reza
Hampir sama seperti kisah Lukman, Reza juga mendalami ilmu agama lebih dalam. Ia juga pernah berfikir untuk meninggalkan dunia band. Namun, ia memiliki pemikiran lain yang harus ia pertimbangkan kembali.

Part Reza Favorit hlm 135:
“Reza mengibaratkan perubahan yang dirasakannya seperti meminum kopi. Ketika kopi dan gula diseduh dengan ari panas, lalu diaduk dengan sendok, ketiga unsur tersebut saling bercampur. Dalam keadaan seperti itu, kita tidak bisa menikmati bagaimana rasanya minuman tadi. Tetapi kalau sabar menunggu sebentar, semua kenikmatan dari kopi akan muncul karena ampasnya kini sudah ada di dasar gelas.”
Kisah David
Personel baru peterpan ini yang paling terpukul dengan keadaan. Ia sampai depresi. Ia juga terkena penyakit yang mengharuskan ia menjalani operasi. Sampai ia kritis dan mengalami Near Death Experience (Pengalaman Hampir Mati). Selain itu ia juga menceritakan bagaimana awal mula bisa bergabung dengan peterpan.

Part David Favorit (hlm 142)
“Bagi saya, apa yang saya alami ia adalah cambuk. Saya bukan sosok yang religius, tetapi sadar campur tangan Sang Pencipta selalu mewarnai tiap langkah yang saya  jalani. Di saat sakit itu, saya merasa tombol kehidupan saya sedang disetel ulang, di-restart.”

Secara keseluruhan buku ini penuh inspirasi untuk kita memandang kehidupan dari berbagai sisi.  Memotivasi. Memberikan arti persahabatan yang saling menguatkan satu sama lain dan memberikan dukungan serta tetap kompak disaat keadaan berubah 180o. Percaya bisa melalui masa sulit itu bersama-sama. Saya salut dengan kekompakan mereka.

Sukses untuk NOAH. Terus majukan musik Indonesia. Kami para pencinta musik Indonesia yang berkualitas mendukung karya kalian selanjutnya.. \(^_^)/
 Reza David Lukman Ariel Uki - NOAH -


NB: Dari buku ini pula saya melihat sisi lain dari persahabatan antara Uki dan Ariel. Mereka berteman sejak SMP. Membuat band bersama hingga sukses bersama. Mereka bersama saat suka maupun duka. Saya sampai menitikan airmata saat membaca cerita Uki memperjuangkan nasib bandnya dan dengan setia menemani sahabat-sahabatnya yang sedang susah (Ariel & David). Kemarin, saya menanyakan ke Ariel tentang persahabatannya dengan Uki, apakah mereka pernah bertengkar? Lalu ternyata pertanyaan saya di respon oleh Ariel. Wah senangnya~ bagaimana jawaban Ariel? Baca: Ketika Pertanyaanku Dijawab Ariel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write down your comment here / Tulis Komentar disini