25 Januari 2015

Holiday in The Little Venice :D

Weekend kali ini saya berkesempatan mengunjungi tempat wisata The Little Venice, alias Kota Bunga Cipanas, tempat yang sedari dulu ingin sekali saya kunjungi. Tempat ini bernuansa Italia. Konsep wisata yang cukup unik, bukan?

Akhirnya, pada tanggal 24 Januari 2015, saya beserta rombongan (?) meluncur ke tempat ini. Wow! Saya sudah tidak sabar~

Pada awalnya, kami yang bertujuh, tidak satu pun pernah ke Kota Bunga, jadilah kami agak bingung jalan menuju tempatnya, dengan bantuan GPS yang sudah semakin canggih sekarang akhirnya tiba juga di lokasi. Walaupun sebelumnya agak rancu bertanya dengan orang-orang di jalan antara “Taman Bunga atau Kota Bunga”. For your information, Taman Bunga dan Kota Bunga Cipanas itu BEDA banget. Dari konsepnya aja udah beda banget.

Kalau TAMAN BUNGA, benar-benar Taman yang penuh sekali dengan BUNGA dan tersedia berbagai jenis taman dari beberapa Negara, seperti Taman Prancis, Taman Jepang, Taman Amerika, dll. Baca cerita tentang Taman Bunga di sini.

Sedangkan kalau KOTA BUNGA, The Little Venice, konsepnya benar-benar seperti di Venice, Italy. Mulai dari desain bangunannya, wisata airnya, perahu gondolanya, kostum pegawainya, sampai musik yang dimainkan disana benar-benar seperti Italia.

So, beda kan? Jadi jangan ketuker lagi. ^.^V 

Ketika kita sampai di depan Gerbang The Little Venice, kita akan melihat gerbang yang megah dan unik nan cantik. Benar-benar membuat orang semangat untuk memasuki dalamnya.
Tiket Masuk untuk Kota Bunga ini Rp 20.000,- dan untuk naik perahu-perahunya dikenakan biaya tambahan (Rata-rata 20rb-an). Kami membeli tiket FUN seharga Rp 50.000,- yang sudah termasuk paket Tiket Masuk, Perahu Gondola, dan Perahu Misisipi. Anda Hemat Rp10.000,- $_$
Kota Bunga, The Little Venice

Wisatawan dari Sunday Market (?) hahaha~

Setelah beristirahat sebentar, kami mulai mencoba wisata airnya, yaitu Perahu Missisipi. Perahu yang lumayan besar ini memuat beberapa orang. Pengunjung diajak berkeliling sebentar, terus udah. (kurang lama -_-)
Perahu Misisipi

Setelah itu kami naik perahu Gondola. Nah, perahu ini lah yang ingin sekali aku naiki. Karena inilah yang menjadikan icon dan membuat lebih terasa nuansa Italinya.


Menikmati suasana diiringi musik klasik Italy

Abangnya ikut senyum, ciyeee.. wkwk
Boys in action -_-

imiy dan imey (?)
Lihat Arsitektur Jembatannya deh, Italy bgt kan?

Daaan Perahu Gondola ini mirip-mirip perahu Gondola yang dinaikin Geum Jan Di di Drama Korea Boys Before Flower, jadi ga usah jauh-jauh ke Macau buat nyobain naik perahu Gondola, di Kota Bunga juga ada! :D





Sungai Perahu Gondola Kota Bunga

Sayangnya, cuma satu putaran. Kalau pengunjung mau naik lagi, harus beli tiket lagi Rp20.000.-_-

Ketika selesai menaiki perahu-perahu yang ada, kami berfoto sebentar menikmati desain interior bangunan yang ada.
Action dikit xD

Pinky Girl :D

Berasa di istana Princess :D

di Tangga menuju sukses, jiahaha


Ceritanya itu patung Singapore, what? 

Bagus banget sih, tapi kurang luas tempatnya, yah namanya juga LITTLE VENICE. Jadi benar-benar Little (baca: KECIL). Saran saya kalau ada yang ingin berkunjung ke sini, anda harus punya tujuan wisata lain lagi, karena disini kalau sudah naik Perahu-perahunya, rada bingung juga mau ngapain lagi. Hihihi. Paling menikmati suasana dan mendengarkan lagu ala Italy yang diputar keras disana mengiri pengunjung yang sedang berlayar dengan perahu.

Akhirnya kami memutuskan pulang, tapi dalam perjalanan pulang,dan masih sore, kami menyempatkan diri mampir lagi ke Telaga Warna.

Telaga Warna, Januari 2015

Kalau konsep Kota Bunga itu Modern banget, nah Telaga Warna menyajikan wisata Alam, jadi konsep Back to Naturenya dapet banget. Disini ada telaga yang konon katanya bisa berubah warna. Ketika saya disitu, warna telaganya hijau. Dan di tempat ini masih banyak kera liarnya. Waduh… saya rada-rada takut, takut dicakar atau digigit. Hiii~ So Scary ..
FYI, tiket masuk Telaga Warna Rp 5.000/orang.
Berasa jadi Sang Petualang Alam :D


Ada seekor kera yang mendekati rombongan kami, untungnya bukan seekor kera yang terpenjara dalam gua. Sudah diusir-usir dia tidak mau pergi. Tapi, setelah dikasih sebungkus kacang akhirnya, keranya mau juga menjauh, walaupun setelah kacangnya habis, keranya mendekat lagi. Saya kabur (lagi). Hahaha.
Cute Mongkey :D


Selesai dari Telaga Warna, kami berfoto di kebun teh sebelah. Biar terasa dong ke puncaknya. Hihihi.
Karena habis hujan deras dan sudah sore pula, kebun tehnya penuh dengan kabut. Sehingga lumayan dingin sampai keluar uap asap dari mulut kalau kita berbicara. Brrr~
Kebun Teh Berkabut


Yang disyukuri dari hari itu adalah kami tidak kehujanan dan jalanan puncak tidak terlalu macet. Secara hari itu adalah weekend dan hujan ketika dalam perjalanan. Kami pulang dengan rasa puas. 

Terimakasih untuk semua pihak yang mendukung acara petualangan ini. :D

10 Januari 2015

Liburan ke Kampungnya Nobita :D Doraemon Expo Ancol Jakarta 2015

Doraemon Expo 2015
Yay! Akhirnya ke Doraemon Expo juga.
Pada tanggal 10 Januari 2015, Saya dan kedua orang teman saya (Dundun dan Mey) ke Doraemon Expo yang di gelar di Ancol, Jakarta.
Langsung aja ya, ini dia ceritanya.
Untuk masuk ke tempat Doraemon Expo, kita harus ke masuk ke Ancolnya dengan membayar tiket masuk Ancol Rp25.000,-/orang.
Lokasi Doraemon Expo, ada di MEIS atau Mall Ancol, dari pintu masuk, kita naik Bus Wara-Wiri Gratis ke tempat itu. Namun, karena cukup lama, saya naik ojek menuju Mall Ancolnya dengan ongkos Rp20.000 (cukup jauh dari pintu masuk).
Tiket masuk Doraemon Expo IDR 99.000/orang dewasa. Tiket untuk anak-anak lebih murah, namun saya lupa tepatnya berapa. Hehehe.

Doraemon Expo Jakarta
28 November - 8 Maret 2015

at Nobita Sizuka Wedding

at Gian Concert @_@

Don't be sad, doraemon

Ketemu Pak Guru di Jalan

Roti Pengingat buat belajar

White Sakura 

Pintu Kemana Saja

Ketemu Dekisugi

Panah Cinta Doraemon

Main Ke Rumah Suneo, mau pinjam mainannya yang baru


 Setelah lelah 2x muter pamerannya, kami pun keluar, dan menunggu Sunset di pantai. Wuih... dan Angin pantainya memang selalu menjadi dambaan relaksasi di akhir pekan. :D






04 Januari 2015

Museum Al Quran (Bayt Al Quran & Museum Istiqlal) #WisataJakarta

Liburan panjang akhir tahun kali ini, aku mengajak saudara-saudaraku yang dari Solo untuk mengunjungi Museum Al Quran yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Sudah lama aku ingin berkunjung ke sini, karena sudah berulang kali aku ke TMII, aku belum pernah sekalipun masuk ke museum ini. (Baru tahu juga ada museum Al Quran di TMII dari salam seorang teman).

Akhirnya, Minggu 28 Desember 2014 jadilah kami pergi ke museum ini. Museum ini ada di sebelah kanan pintu 1 TMII, pantas saja aku tak pernah melihat sebelumnya, karena aku jarang lewat pintu itu, biasanya aku masuk lewat pintu 2. Tidak ada biaya tiket masuk museum, jadi pengunjung bebas masuk kapan saja. ^^

Museum ini cukup luas dan terdapat banyak koleksi tentang sejarah Islam, kaligrafi Islam, dan koleksi-koleksi Al Quran dari zaman dahulu kala hingga saat ini. Dari yang terkecil hingga yang terbesar. WOW.







Maaf koleksi foto museumnya sedikit, sibuk videoin soalnya :D


Setelah ke museum ini, kami berkeliling TMII sejenak. TMII menjadi referensi jalan-jalan Jakarta yang wajib dikunjungi karena ragam koleksi budaya yang dimiliki Indonesia ada disini.

Info Tiket TMII Desember 2014 (> 3 tahun) = Rp 15.000/orang)

Sekian dulu, sampai jumpa di petualangan selanjutnya :D :D

Wisata Jakarta (Museum Prasasti & Hutan Mangrove)

Liburan akhir tahun kali ini, saya dan teman sepetualangan saya >> @duuunduuun mengunjungi beberapa tempat wisata di Jakarta yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Setelah agak bingung mengatur jadwal dan tempat tujuan, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Museum Prasasti  dan Hutan Mangrove pada hari Kamis, 25 Desember 2014. Yay! Bismillah~

Tujuan 1 : Museum Prasasti, Jakarta Pusat

Jam 09:00 WIB kami janjian di shelter Bus TransJakarta Jatipadang. Untuk menuju ke Museum Prasasti, kami harus turun di Shelter Monas oleh karena itu dari bus koridor 6 (Ragunan – Dukuh Atas), kami transit di dukuh atas untuk ganti bus koridor 1 jurusan Blok M – Kota. Setelah tiba di shelter Monas kami menyebrang ke arah Museum Nasional kemudian berjalan ke arah Museum Prasasti, ini dia rutenya :
Dari Museum Nasional, jalan sedikit ke kanan kemudian belok kiri tepat di sebelah Museum Nasional, kemudian jalan terus sampai ada perempatan jalan, nyebrang dan belok kanan, jalan terus hingga bertemu lampu merah, jalan terus nanti sudah langsung terlihat Museum Prasasti dari ujung jalan. Akhirnya ketemu juga deh Museum ini. Kira-kira pukul 10.15 kami tiba di lokasi. Tapi… ternyata eh ternyata, hari ini adalah hari libur nasional pemirsa, jadi museum tutup. Namun, syukur  alhamdulillah, ada penjaganya dan kami diperbolehkan masuk.
“Kasihan, udah dateng dari jauh.” Katanya. Ga sia-sia deh acting muka capek jalan jauh. Hahaha~
Wuihh.. finally, setelah sekian lama saya sangat penasaran dengan tempat ini. Tempat yang sangat artistik dan penuh misteri. Sudah beberapa teman saya ajak ke sini, dan rata-rata agak mereka agak takut dengan tempat ini. Kini, tibalah saya ke tempat ini, tempat bekas kuburan belanda. Museum Prasasti.

Sedikit mengenai Museum Prasasti dari Wikipedia.com
Semula Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Abang I ini adalah pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha dan dibangun tahun 1795untuk menggantikan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarangMuseum Wayang, yang sudah penuh. Makam baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun sebelumnya karena sebagian besar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk.
Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan dibuka untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu alam, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, luas museum ini kini menyusut tinggal hanya 1,3 ha saja.

Di museum ini, saya hanya mendapat sedikit informasi. Hanya ada tulisan-tulisan dalam prasasti yang terkadang berbahasa belanda, jadi agak menyulitkan saya memahami lebih jauh tentang museum ini.
Menurut saya, tempat ini kurang tepat kalau untuk liburan keluarga, disini cocoknya untuk hunting foto-foto. Tak heran kalau beberapa video clip (kerispatih, agnes, ungu, dll) berlokasi disini.








Mengunjungi museum ini mengingatkan kita akan tujuan akhir hidup kita, sesuatu yang lebih pasti dari hari tua, yaitu kematian. 
Saya teringat kata orang :
"Semua yang mati pernah hidup. Semua yang hidup akan mati."

Setelah lelah berkeliling di museum ini, kami memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya yaitu : HUTAN MANGROVE, yay!

Tujuan 2 : Hutan Mangrove, Jakarta Utara
Berawal dari cerita dari teman saya Nonna La yang pernah ke sini sebelumnya, saya pun ingin mengunjungi tempat wisata di daerah Pantai Indah Kapuk ini.
Dari  Museum Prasasti menuju Hutan Mangrove, kami ke Shelter Monas untuk naik BPTB (Bus Penghubung Terintegrasi Busway) jurusan Monas – Pluit. Tarif BPTB ini adalah Rp 6.000, jadi nanti setelah shelter Kota, penumpang BPTB akan dimintai lagi ongkos Rp 2.500/orang.
Selang waktu kurang lebih 1 jam dari halte Monas, kami tiba di Pantai Indah Kapuk, lumayan untuk selonjorin kaki yang capek dan istirahat di bus. :D
Kami turun di depan sekolah Buddha Tzu Chi, Sekolah yang super besar ini gampang terlihat. Setelah dari situ, kami bertanya dengan orang sekitar tempat wisata Hutan Mangrove, dan dikasih petunjuk jalan, dari turun bus, kami ke kiri dan ikuti jalan.. Ternyata, ada banyak wisatawan yang mau ke Hutan Mangrove juga. Jadi, kami tidak sendirian. :D
Sampai di lokasi tempat wisata, terpampang besar tulisan
Tiket Masuk per orangnya : Rp 25.000/orang
Dilarang membawa kamera dan dilarang juga membawa makanan. -_-  Kalau membawa kamera kena chas Rp 1.000.000 o_O Cuma kamera HP yang boleh diizinkan masuk.
Kami masuk dengan penuh tanda tanya, ada apa di tempat wisata ini. Rupanya disini ramai pengunjung, berhubung pas tanggal merah juga kali ya? Disini ada banyak tanaman mangrove, dan rawa-rawa. Juga ada tempat untuk berkemah lho. Waw banget deh camping disini, serem. Hahaha~
Untungnya, kami udah makan siang di Museum Prasasti, jadi ga kebingungan soal makan. Paling minum-minum doang n ngemil. :D
Ambil beberapa foto dan menikmati sore yang teduh di dalam hutan. Setelah satu jam kami berkeliling hutan Mangrove yang lumayan luas, kami pulang. Tadinya mau wisata air dulu, naik perahu, tapi biayanya cukup mahal. Setidaknya kami harus sewa perahu dulu. Kalau ada banyak orang mungkin akan jadi murah. Hehehe.








Setelah shalat Ashar di masjid sana, kami pulang dengan riang gembira karena misi hari ini tercapai. Yay! Mission Complete! Alhamdulillah..
Pulang ke rumah dengan jalur yang sama seperti jalur berangkat tadi. Gampang kan?

Kapan-kapan mampir ke utara Jakarta ini ya, guys!