25 Mei 2009

3 Pilar Pembinaan Kesiswaan

Seperti yang pernah ditulis di sini, bahwa sistem pendidikan di Indonesia mengenal dua istilah yaitu Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler menekankan proses KBM/pembelajaran di kelas tatap muka dengan berbagai macam metode yang bisa digunakan oleh guru dengan tujuan peserta didik mampu menerima dan memahami materi pelajaran yang disampaikan. Strateginya adalah bagaimana proses pembelajaran bisa aktif, inovatif, kreatif asyik dan menyenangkan.

Sedangkan ekstrakurikuler berorientasi pada pendekatan Discovery Oriented atau Pendekatan yang berorientasi pengembangan potensi pada penemuan-penemuan atau inovasi-inovasi yang di peroleh lapangan yang bertujuan meningkatkan ketrampilan dan kecakapan hidup. Dengan kata lain Pendidikan Pembinaan Kesiswaan mengarahkan dan mengembangkan potensi untuk berwawasan masa depan (Looking forward), memiliki Keteraturan pribadi (self regulation), dan memiliki rasa kepedulian sosial yang baik (Holy social sense) para siswa.

Berwawasan masa depan, maksudnya mendidik para siswa untuk optimis, aktif, dan berfikir positif untuk mampu membina diri menuju kwalitas hidup yang lebih baik. Dalam konteks ini siswa di bina guna mengedepankan sikap rasional daripada emosional.Masa depan yang lebih baik tidak begitu saja datang dari langit tetapi di capai dengan usaha yang serius. Dalam memandang masa depan ada perncanaan yang matang(planing) dan dapat di pehitungkan(calculabilty).Siswa dapat memandang masa depan apa yang diinginkan dan masa depan yang bagaimana yang akan dihadapinya. Kaitan dengan berwawasan masa depan dapat diperhatikan ayat Al-Qur’an berikut, yaitu(Q.2 : 201, Q.93 : 4). Dan diantara mereka ada yang mendoa :”Ya tuhan kami,berilah kami kebaikan di dunia dan di dunia akhirat dan peliharalah kami siksa neraka”(Q.2 : 201). Serta dan sesunggunya akhirat itu lebih baik bagimu dari permulaan.(Q,93 : 4) Memilki keteraturan pribadi(self regulation), maksudnya membina para siswa untuk memiliki kehiupan yang terarah dan terprogram.Para siswa menyadari akan pentingnya perhatian terhadap makna waktu dan tidak membiarkan waktu berlalu tanpa ada manfaat yang diperoleh dan produk positif yang nyata.Self regulation diwujudkan dalam bentuk kemampuan merencanakan dan memanejemen waktu secara cermat dan froposional dan bentik sikap hidup yang benar dan mantap.Dengan Self Regulation diharapkan terbentuk manusia yang terbiasa dan bekerja keras, berprestasi berkompetisi saling berlomba untuk mencapai yang terbaik.Pada akhirnya diharapkan terbentuk sikap hidup yang dalam berbuat atau bekerja bukan karena adanya pengawasan yang eksternal, tetapi karena adanya prinsip dalam keyakinan hidup meberikan dorongan yang kuat pada para siswa untuk memiliki kebiasaan-kebiasaan hidup yang teratur dan terprogram yang pada akhirnya dapat membuat siswa mandiri dan meningkatkan kualitas diri dan kualitas hidupnya.Kaitan dengan pengembangan potensi self regulation dapat diperhatika ayat Al-Qur’an (Q.2 : 148, Q.3 : 114,Q.103 : 1-3).

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia mengadap kepada-Nya. Maka belomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. Diman saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu. (Q.2 : 148) dan

Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan bersegerahlah kepada (mengerjakan) perbagai kebajikan: mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (Q.3 : 114) Serta

  • 1. Demi masa
  • 2. Sesunguhnya manusia itu bener-bener berada dalam kerugian
  • 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran

Kepedulian social (holy social sense),maksudnya membina siswa untuk memiliki rasa keperdulian social yang baik. Siswa diarahkan untuk peduli kepada lingkungan sosialnya. Peduli pada orang-orang disekitarnya dan orang-orang lain untuk sama-sama memperbaiki kualitas hidupnya. Mau membantu orang-orang yang membutuhkannya dan tidak menjadi manusiaindividualis. Dengan holy social sense siswa diarahkan memahami dirinya serta memiliki empati. Memiliki kemampuan untuk merasakan apa yang dialami oleh orang lain dan menangkap sudut pandang orang lain tanpa kehilangan akal sehat. Kaitan dengan pengembangan potensi keperdulian social ini dapat diperhatikan ayat Al-Quran(Q.49 :10) Sesungguhnya orang-orang mumin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antar kedua saudaramu dan bertakwalah Allah supaya kamu mendapatkan rahmat.

Potensi Ke Depan

Pendidikan yang kita laksanakan selam ini sering terjebak pada pelaksanaan yang bersifat content oriented, curriculum oriented, pencapaian tujuan yang lebih bersifat kognitif dan terkompar-temental. Akibatnya arti pendidikan bagi pengembangan potensi manusia atau potensi para siswa akhirnya tidak bersifat komprehensif. Potensi yang dimiliki para siswa tidak dapat di kembangkan dengan baik dan maksimal. Pendidikan tidak dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam undang-undang pendidikan.

Agar pendidikan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan baik di perlukan perhatian yang memadai dan proporsi yang seimbang pada pendidikan yang bersifat intrakulikuler dan ektrakulikuler merupakan solusi dan penyempurnaan penyampaian tujuan yang kurang atau tidak dapat dicapai oleh kegiatan intrakulikuler. Pemberian perhatian dan proposi yang seimbang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang di miliki para siswa secara maksimal.


http://harysmk3.wordpress.com/2007/09/27/3-pilar-pembinaan-kesiswaan/

SISTEM PENGELOLAAN KESISWAAN VIA WEB


1 Pendahuluan
1.1 Tujuan Penulisan Dokumen
Dalam sebuah lembaga seperti sekolah, kesiswaan merupakan roh kedua bagi sekolah setelah kurikulum, karena siswa merupakan object yang akan menjadi output sekolah, dan menjadikan sekolah dikatakan berhasil jika mencetak siswa yang memiliki prestasi yang baik, dan siswa adalah konsumen yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya.
Maka dengan demikian dokumen ini membahas tentang proses pelayanan kepada siswa maupun orang tua untuk mengetahui perkembangan anak-anaknya, dengan mempersiapkan sebuah software dengan label “SISTEM INFORMASI KESISWAAN BERBASIS WEB”.
Dokumen ini diharapkan menjadi acuan sebagai pertimbangan bagi Kepala Sekolah sebagai pimpinan untuk membangun sebuah sistem informasi, dan yang nantinya sebagai pemilik lisensi software ini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai pengarah operasionalisasi software, serta programmer yang akan merancang software sistem informasi kesiswaan berbasis web.
1.2 Lingkup Masalah
Pelayanan kepada siswa, diantaranya pembuatan dokumen-dokumen penting seperti ulangan harian, raport tiap semester, transkrip nilai, bidang keuangan serta informasi-informasi kegiatan kesiswaan seperti magang industri, pelaksanaan ulangan umum, jadwal pelajaran.
Dengan software Sistem Informasi Kesiswaan Berbasis Web ini, kegiatan secara konvensional kesiswaan yang membutuhkan banyak kertas serta biaya, dapat ditekan dengan mengetengahkan informasi secara elektronik.
Software atau perangkat lunak ini akan menjadi sebuah link di web site sekolah.
1.3 Definisi, Istilah dan Singkatan
a. Sistem : Kumpulan dari element-element yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
b. Environment : Hal-hal yang diluar sistem yang mempengaruhi operasi sistem
c. Input : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem
d. Output : Hasil energi yang di oleh sistem
e. Proses : Bagian yang memproses masukkan untuk menjadi keluaran yang diinginkan
1.4 Aturan Penomoran
Aturan penomoran yang digunakan dalam dokumen adalah untuk kesiswaan ditandai SIS-001 untuk siswa untuk SIS-002 untuk orang tua, untuk administrator ditandai oleh ADM-001 untuk kepala sekolah, ADM-002 untuk Kepala Sub Bagian TU dan untuk operator oleh ORT-001 dan untuk guest (tamu) ditandai dengan penomoran GST-001.
1.5 Referensi
a. Web Site
- http://www. ilmukomputer.org/
- http://www. e-learningcenter.co.uk/
- http://www. e-learningguru.com/
- http://www. elearningguild.com/

b. Buku
- Membangun sistem e-learning, Dr. Ono Widodo Purbo dan Antomus Adtya Hartanto (2002), elexmedia komputindo, Jakarta.
- Dasar pemrograman web dinamis menggunakan PHP, Abdul Kadir (2002), Andi Offset, Yogyakarta
1.6 Deskripsi Umum Dokumen (Ikhtisar)
BAB I Pendahuluan yang terdiri dari tujuan penulisan dokumen, lingkup masalah, definisi istilah dan singkatan, aturan penomoran, referensi dan deskripsi umum dokumen
BAB II Kebutuhan perangkat lunak yang terdiri dari deskripsi umum sistem, fungsi utama perangkat lunak, karakteristik penguna, kebutuhan antar muka eksternal, batasan sistem, lingkungan operasi.

2 Kebutuhan Perangkat Lunak
2.1 Deskripsi Umum Sistem
Teknologi komputasi client-server khususnya yang menggunakan teknologi internet/intranet dan teknologi basis data semakin berkembang pesat, sejalan dengan itu kebutuhan akan aplikasi sistem informasi yang tidak dibatasi ruang dan waktu juga semakin meningkat.
Fasilitas internet dengan perangkat teknologi penunjangnya memungkinkan dikembangkannya sistem informasi kesiswaan yang memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kemudahan dalam mendistribusikan informasi kesiswaa, mudah dan praktis karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran informasi.
Kesiswaan adalah bagian atau komponen dari sekolah yang memberdayakan siswa sebagai konsumen yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya.. Sistem Informasi Kesiswaan adalah sebuah sistem informasi berbasis web/intranet untuk mengelola data-data seluruh informasi yang tetap yang dimiliki oleh setiap siswa yang tercatat di sekolah. Dari sistem ini diharapkan pemeliharaan terhadap data-data penting kesiswaan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan arsip sekolah terutama nilai-nilai kesiswaan menjadi lebih terkontrol, dan semua potensi yang dimiliki sekolah khususnya kesiswaan tetap dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar.
2.2 Fungsi Utama Perangkat Lunak
Memuat fungsi-fungsi utama perangkat lunak yang utama dan diberikan langsung ke pengguna, kemudian dilanjutkan dengan deskripsi terhadap fungsi utama yang dapat terdiri dari kebutuhan yang berbasis fungsional perangkat lunak dan kebutuhan non fungsional dari perangkat lunak yang akan dibangun. Deskripsi fungsi ini harus dinyatakan dengan jelas dalam kalimat yang lengkap (jelas subyek, predikat, dan objek-nya) dan setiap fungsi diberi kode dengan aturan penomoran yang telah dijelaskan sebelumnya.
2.2.1 Kebutuhan Fungsional
Daftar kebutuhan dideskripsikan dalam bentuk tabel dengan perspektif pengguna/user, contoh:
1. Pengguna : Administrator
No. Kode Fungsi Nama Fungsi Deskripsi
1 SKPL-F-001 Login Merupakan fungsi yang digunakan oleh pengguna
untuk dapat masuk dalam sistem yang akan digunakan.
2 SKPL-F-002 Pengelolaan Data User Merupakan fungsi yang digunakan untuk mengelola data user atau pengguna sistem, yaitu pengguna yang dapat berinteraksi dengan sistem (Entry, Edit, Delete, Search & Display Existing
User).
2 SKPL-F-002 Menu Pilihan Merupakan fungsi dari perangkat lunak sebagai fasilitas bagi pengguna untuk memilih fungsi yang akan dijalankan
2. Pengguna : Operator
No. Kode Fungsi Nama Fungsi Deskripsi
1 SKPL-F-003 Menu Pilihan Merupakan fungsi dari perangkat lunak sebagai fasilitas bagi pengguna untuk memilih fungsi yang akan dijalankan

http://syaefudinsyech.blogspot.com/2009/04/sistem-pengelolaan-kesiswaan-via-web.html