Kita sering menjumpai atau bahkan mengalami sendiri ketika menjadi siswa mulai dari sekolah dasar (SD/SLTP) sampai dengan SMA bahkan sampai pada tingkat universitas banyak siswa/mahasiswa atau teman-teman kita yang aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, PMR, PA, KIR, musik teater dll), tanpa disadari aktifitas yang mereka lakukan sebenarnya menjadi investasi bagi diri sendiri, sebab banyak pemimpin-pemimpin negara dan pemimpin perusahaan (bisnisman) maupun organisasi besar sekarang ini mereka berasal dari siswa yang dulunya aktif mengikuti kegiatan di sekolah.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh institute Kepemimpinan dan manajemen (ILM) di Inggris yang melibatkan 500 orang pebisnis atau manajer menyimpulkan bahwa kebanyakan pemimpin masa depan sudah menampakkan tanda-tandanya, atau dikenali lingkungannya sejak usia dini.
Kegiatan ekstra kurikuler memiliki peran yang penting dalam melahirkan pemimpin masa depan sebab sepertiga laki-laki yang menjadi pemimpin dulunya adalah anggota pramuka, sementara 42% perempuan yang kini menjadi pemimpin dulu juga aktif dalam kegiatan di luar pelajaran atau sekarang dikenal dengan istila EKSKUL, dan 16% adalah anggota paduan suara serta 10 pemain musik dalam kelompok orkesta sekolah.(www.pertalhr.2007).
keseriusan, keaktifan dan keuletan |
Oleh sebab itu keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekskul sangat penting sekali, karena berawal dari berorganisasi inilah akan melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa. Pemimpin masa depan bangsa
Dalam berorganisasi siswa tidak hanya sekedar mengikuti organisasi, akan tetapi dibutuhkan keseriusan, keaktifan dan keuletan, dengan ini akan dapat melahirkan siswa yang mandiri, kreatif dan handal serta memiliki kemampuan untuk dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Karena dalam berorganisasi siswa tidak lepas dari berbagai macam rintangan, halangan, atau persoalan-persoalan yang muncul baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi, dari sinilah siswa memulai kreatifitasnya dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul.
PANDANGAN NEGATIF TERHADAP EKSKUL
Ada juga siswa yang memandang sebelah mata akan keberadaan ekskul, yang menganggap bahwa ekskul adalah kegiatan hura-hura, ajang untuk mencari……?, bahkan dijadikan tempat bagi siswa yang malas belajar di kelas, atau kegiatan yang tidak ada manfaatnya sama sekali, sebenarnya itu semua tidak benar, sebab kejadian-kejadian yang tidak baik dan pantas yang pernah terjadi di ekskul itu bukan karena organisasi secara universal tetapi disebabkan oleh oknum-oknum ekskul yang tidak bertanggung jawab, sehingga dapat mencemarkan nama baik organisasi.
Sanksi moral bagi siswa yang terbukti melakukan pelanggaran perlu ditindak oleh organisasi maupun pihak sekolah khususnya memberikan pengarahan, pembinaan dan bimbingan oleh Pembina ekskul, semua ini dilakukan untuk menjaga nama baik organisasi. Pemberian sanksi secara moral (pengarahan, pembinaan dan bimbingan) lebih baik dari pada pemberian sanksi secara fisik dan psikologis sebab siswa dalam ekskul merupakan peserta didik yang masih dalam proses pembelajaran.
TIPE SISWA DI SEKOLAH
Ada 3 macam tipe siswa; pertama, siswa yang aktif belajar di kelas-banyak membaca buku-buku pelajaran-tanpa menghiraukan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran, tipe siswa seperti ini punya target bagaimana bisa dapat nilai yang bagus atau kalau bisa mencapai peringkat satu dan mereka berasumsi bahwa mengikuti kegitan ekskul akan membuang-buang waktu saja (mubazir). Kedua, siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstra kurikuler mulai dari kegiatan PRAMUKA, PMR, PA, KIR, dan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan belajar mengajar dan mereka sering lalai bahkan menjadi ketinggalan dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas, tipe siswa seperti ini sangat vocal dalam berbicara (diskusi) dan aktif dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi. Ketiga; siswa yang di samping aktif belajar di kelas juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler, tipe siswa seperti ini memiliki target yang sangat besar, sebab di sampaing ingin sukses secara kognitif-pandai dalam menguasai mata pelajaran-juga ingin sukses dalam mengikuti kegiatan ekskul. Tipe yang ke tiga tergolong sangat berat dan jarang siswa yang melakukannya karena diperlukan tenaga yang ekstra keras.
Tipe yang paling ideal adalah tipe siswa yang ke tiga (T3) yaitu sukses dalam pelajaran dan kegiatan ektra kurikuler atau dalam tujuan hidup ”fiddunya khasanah wafil akhirati khasanah”(mencapai bahagia di dunia dan kebahagiaan akhirat). Semua siswa pasti mencita-citakan untuk menjadi tipe siswa yang ketiga’ pertanyaannya Apakah bisa…………….? kenapa tidak! asalkan mempunyai keinginan untuk bisa.
Disiplin waktu, aktif dan energik dan amanah |
Ada 3 hal yang harus dilakukan agar menjadi siswa yang T3 yaitu: pertama Disiplin Waktu, kita harus membagi waktu dengan baik atau membuat jadual kegiatan mulai kita bangun tidur sampai dengan tidur lagi, kapan kita harus belajar di kelas dan kapan kita harus belajar berorganisasi di luar kelas (ekskul). Dengan disiplin waktu kita dapat menyelesaikan setiap beban dan tanggung jawab kita baik di kelas dan di luar kelas (ekskul) dan jangan sekali-kali kita menjadi perampok waktu, ciri-ciri perampok waktu adalah : Penundaan setiap tugas/pekerjaan, berbicara yang tidak penting (ngerumpi), melihat sesuatu yang tidak ada gunanya, jalan-jalan tanpa tujuan, kurangnya rencana harian, Melakukan sesuatu secara emosional atau tanpa adanya pertimbangan yang matang, tidak bisa mengatakan tidak terhadap ajakan teman yang tidak berguna dan kebiasaan hidup yang tidak baik.
Ke dua Aktif dan Energik, kita harus tetap aktif dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ekskul dan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh kita khususnya bagaimana cara dan waktu makan dan olah raga kita serta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita sehingga segala aktifitas yang kita lakukan baik di kelas maupun di luar kelas (ekskul) tidak akan terbengkalai.
Ke tiga Amanah, lakukanlah setiap tanggung jawab yang diberikan baik di kelas (tugas yang diberikan oleh guru) maupun di luar kelas (tanggung jawab organisasi) dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dan jangan sekali-kali menyalagunakan organisasi khususnya untuk kepentingan pribadi.
Untuk mencapai T3 memang tidaklah mudah dibutuhkan tenaga dan fikiran yang serba ektra pula, makin ektra tenaga dan fikiran yang keluarkan makin berkualitas pula hasil yang didapatkan. Tidak ada pemimpin yang berkualitas yang tercipta dari kemudahan dan atau tanpa adanya usaha yang keras, akan tetapi pemimpin yang berkualitas dan berwibawa adalah pemimpin yang tercipta melalui proses yang panjang yaitu usaha keras serta penuh dengan tantangan dan rintangan yang berat serta pernah mengalami kegagalan dalam berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write down your comment here / Tulis Komentar disini