1. Sasaran Evaluasi
Ranah ketrampilan motorik atau psikomotor dapat diartikan sebagai
serangkaian gerakan otot-otot yang terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas.
Sejak lahir manusia memperoleh ketrampilan-ketrampilan yang meliputi gerakangerakan
otot yang terpadu atau terkoordinasi mulai yang paling sederhana misalnya
berjalan, sampai ke hal yang lebih rumit ; berlari, memanjat, dan sebaginya. Akan
tetapi ketrampilan motor atau psikomotorik yang diperlukan oleh seorang tenaga
profesional seperti mengemudi mobil, berenang, mengambil darah dari pembuluh
vena, mengajar, harus dikembangkan secara sadar melalui suatu proses pendidikan
Penilaian ketrampilan psikomotor memang lebih rumit dan subjektif
dibandingkan dengan penilaian dalam aspek kognitif. Karena penilaian
ketrampilan psikomotor memerlukan teknik pengamatan dengan keterandalan
(reliabilitas) yang tinggi terhadap demensi-demensi yang akan diukur. Sebab bila
tidak demikian unsur subjektivitas menjadi sangat dominan. Oleh karenanya
upaya untuk menjabarkan ketrampilan psikomotor ke dalam demensi-demensinya
melalui analisis tugas (Task analyisis) merupakan langkah penting sebelum
melakukan pengukuran. Dengan analisis tugas itu akan dapat dipelajari ciri-ciri
demensi itu dan dapat tidaknya demensi itu untuk diobservasi dan diukur.
2. Tujuan Penilaian
a. Mengukur perilaku mahasiswa yang kompleks (kompetensi) setelah dia
menjalani proses pendidikan.
b. Pengukuran harus mewakili kemampuan keseluruhan yang jauh lebih
besar (representativitas)
c. Penilaian bagian-bagian dari keseluruhan perilaku yang berdiri sendirisendiri
hanya mempunyai sedikit arti (kognitif , psikomotor, afektif)
3. Tahap penilaian ketrampilan psikomotor
Tahap penilaian keterampilan dapat digambarkan dalam diagram berikut:
a) Penyusunan Instrumen
1) Tahap Analisis Tugas : upaya untuk menjabarkan ketrampilan
psikomotor kedalam demensi-demensinya, ini merupakan langkah
penting sebelum melakukan pengukuran. Dengan analisis tugas
akan dapat dipelajari ciri-ciri demensi itu dan dapat tidaknya
demensi itu untuk diobservasi dan diukur.
2) Tahap penentuan Dimensi Psikomotorik : disini demensi diartikan
sebagai komponen penyusun suatu ketrampilan yang dapat diamati
dan diukur. Agar demensi dapa diukur harus memenuhi syarat
sebagai berikut : demensi itu harus secara umum didapatkan pada
suatukelompok benda atau manusia, demensi itu harus dapat
memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera
manusia, demensi itu harus dapat dirumuskan dengan jelas,
demensi itu harus memiliki nilai variasi, demensi itu harus dapat
memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat yang
berbeda.
Instrumen atau Alat ukur ketrampilan psikomotor
a) Daftar Cek (check list)
b) Skala Nilai (Rating Scale)
c) Catatan Anekdotal (Anecdotal record). Dll
Tabel 3. Contoh form Daftar Cek Penilaian Ketrampilan Psikomotor
Kompoetensi :
Tingkatan :
Berikan tanda cek (V) bila dilakukan dengan benar
Tabel 4. Contoh form Skala Nilai untuk Penilaian Ketrampilan
Psikomotor
Kompoetensi :
Tingkatan :
3 = dilakukan dengan sangat memuaskan
2 = dilakukan denga memuaskan
1 = dilakukan kurang memuaskan
0 = tidak dilakuakan
b) Pelaksanaan pengukuran
c) Penilaian
sumber: http://lpp.uns.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Write down your comment here / Tulis Komentar disini