12 Januari 2013

Holiday in the Ragunan Zoo (Schmutzer Primata Center) :)

Menikmati akhir tahun, aku dan kedua sahabatku memutuskan untuk berlibur di dalam kota, sekalian ngumpul-ngumpul yang rencananya sekalian menikmati pergantian tahun bersama di rumahku, hm.. oke, setelah bingung mau ke TMII atau ke Ragunan, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke kebun binatang Ragunan. Haha.. Selain lokasinya yang dekat rumah, harga tiket masuknya pun relatif murah, lumayan.. untuk me-refresh otak dan mencari objek-objek bagus. Hihi... (Niatnya sih sekalian mau nyari lokasi pemotretan (?) yang bagus, dan temanku pernah merekomendasikan Schmutzer sebagai tempat pemotretan yang bagus, jiah gaya!)

Dan ternyata sesampainya di Ragunan, suasananya penuh sesak, mungkin bertepatan pada hari Minggu pas Liburan Sekolah pulaa.. -_- Alhasil, harus mikir 2x buat pemotretan disini, oke, kita jalan-jalan aja.. udah lama juga ga kesini, sekalian jadi ajang bernonstalgia jaman masih kecil dulu. Hihi


Langsung aja, dengarkan ceritaku! ;)


Karena sudah siang dan ramai sekali, kami langsung masuk ke Schmutzer tanpa keliling kebun binatang terlebih dahulu. Oya untuk info tiket:

Tiket Masuk Kebun Binatang untuk Dewasa : Rp4000/orang (30 Desember 2012)Tiket Masuk Pusat Primata Schmutzer : Rp7500/orang (Hari Libur) Hari Biasa Rp5.000
Si Mey & Si Dundun bergaya ala Duta Orangutan xD

Bagi pembaca sekalian yang mau nyari tempat wisata menarik di Jakarta, Pusat Primata Schmutzer bisa menjadi pilihan alternatif untuk rekreasi dengan sahabat atau keluarga. Lokasinya pun strategis, kalau mau kesini, bisa naik TransJakarta dan turun di halte Ragunan (Koridor 6).

Berikut aku ceritakan fakta-fakta menarik tentang Pusat Primata Schmutzer Ragunan  (Sumber: Kompasiana.com) :

1. Pusat primata Ragunan Schmutzer merupakan yang terbesar di dunia. Total kawasan itu mencapai 13 ha. Masih jauh lebih luas dibanding pusat primata yang berada di kota Leipzig-Jerman yang luasnya hanya 4,5 ha. 2. Pusat primata ini tidak hanya mengoleksi hewan primata, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan konservasi lingkungan hidup yang dilengkapi dengan museum, teater yang menyajikan film lingkungan hidup, taman patung, dan juga dilengkapi dengan 68 kamera pemantau.

3. Nama Pusat Primata Schmutzer diambil dari Nama seorang perintisnya yaitu Nyonya Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh. Ia adalah seorang pecinta hewan, pelukis dan dermawan. Ia mewariskan seluruh harta warisannya kepada The Gibbon Foundation yang diketuai oleh Willie Smits untuk dibuat sebuah fasilitas terbaru untuk primata di Kebun Binatang Ragunan.

Foto bareng poster Bu Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh

Nah, pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan/minuman ke dalam Pusat Primata ini, untuk menjaga kebersihan. Jadi, sebelum masuk, pengunjung WAJIB menitipkan barang bawaannya (makanan&minuman) di tempat penitipan barang. Kalau haus, pengunjung bisa minum dari keran air minum yang sudah disediakan disana, namun sayangnya keran air minum itu kemarin sudah banyak yang rusak. -_-" jadi tahan-tahan ya kalau haus, hehe
Jadi inget kata Dundun liat pose ini: "Nay, lu baru kenal, udah dapet chemistry nya aja" wkwk | -_-

Pose bentar di samping Gorila -_-

Aku suka penataan tempatnya, seperti alam bebas, atau alam aslinya para gorila-gorila itu. 
dan bagi yang mau foto-foto tempatnya cukup bagus untuk mengambil gambar bertemakan alam. :)

-






Meeyyy.. lo salah pose!!! -_-

Sekian narsisnya haha, lanjut jalan-jalan lagi.. nonton si Komu, Kumbo, dan Kihi (Nama-nama Gorila disana, :D)


Ini si Kumbo apa Kihi ya? Apa jangan-jangan Komu? Entah.. haha


Nonton Gorila dari Atas 
#SaveOurWildAnimal

Pertanyaan Sulit..hmm *mikir* wkwk


Si Dundun nampak kangen sekali, lama tak berjumpa xD
Setelah lelah mengelilingi Schmutzer kami keluar dan beristirahat, setelah santai, makan-minum kami keliling kebun binatang, mencari kandang Jerapah. Karena si Dundun pecinta Jerapah.. (Karena dia berkaki panjang, sama kaya Jerapah.. wkwk)

Ternyata sesampainya di Kandang Jerapah, Jerapahnya ngumpet.. alhasil ga bisa foto bareng sama Jerapahnya dehh.. :D



Akhirnya dundun menemukan jalan pulang XD
Look! Are they similiar? XD

Setelah puas udah nonton Jerapah, kami langsung pulang. Sayangnya di Kebun Binatang Ragunan belum ada Panda, jadi aku ga bisa liat hewan cute favoritku deh..

Overall, tempat wisata ini sebenarnya penuh dengan edukasi, kita jadi mengetahui banyak ciptaan-ciptaan Tuhan disini, sehingga bisa menambah rasa cinta kita pada ciptaan-Nya. Subhanallah. Namun, sayangnya perawatannya masih minim, kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya juga sangat minim sehingga merusak pemandangan sekitar deh. Sayang banget kan? T_T


Sukses terus buat Kebun Binatang Ragunan, semoga makin banyak satwa-satwa Indonesia yang bisa diselamatkan dari ancaman kepunahan. :)


Oya, 1 lagi, semoga Panda bisa segera menjadi penghuni baru tempat ini.. jadi, kalo mau liat Panda ga usah jauh-jauh ke Cina gitu.. :3


Sampai Jumpa di ceritaku berikutnya yaa, Byeee~~ ;)
Comments
2 Comments

2 komentar:

Write down your comment here / Tulis Komentar disini