19 Januari 2014

Goes to Solo, again and again ~

Pada tanggal 27-31 Desember 2013 kemarin, aku dan keluarga ke Solo (lagi). Liburan akhir tahun kami putuskan untuk pergi ke kampung tercinta. Dikarenakan singkatnya waktu berlibur (3 hari) maka kami memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Melepas kepenatan rutinitas hidup di Jakarta yang menjenuhkan di Solo. Berikut akan aku ceritakan agendaku 3 hari di Solo. Hm.. mudah-mudahan bisa buat rekomendasi tempat untuk kamu yang mau liburan ke kota Batik ini.

Day 1 – Sabtu, 28 Desember 2013
Aku (with Kak Novi & Edo) berangkat dari Jakarta tanggal 27 Desember 2013 dengan kereta Senja Utama Solo dari Stasiun Pasar Senen jam 21:17 dan sampai di St. Solo Balapan jam 7 pagi (1 jam lebih lama dari jadwal). Setelah sampai kampung, kami mampir ke Soto Gading untuk sarapan. Takku sangka, ternyata tempatnya ramai sekali. Rupanya ini adalah tempat yang termahsyur di Solo yang terkenal dengan Sotonya. Setelah ‘nyoto’ dan ‘ngeteh’ kami melanjutkan perjalanan ke kampung.
  
Setelah sampai, istirahat sebentar, dan keliling-keliling ke rumah Mbah Kakung dan sedulur2, sorenya kami meluncur ke  Waduk Lalung.  Woaahhh~~ pemandangan senja waduk yang sempurna. Angin semilir yang berhembus, pemandangan yang indah, plus udara yang sejuk memanjakan setiap orang di sana. Banyak pemuda-pemudi yang berkumpul di pinggir waduk. Wah, udah gratis, dekat rumah, asik pula! Sayangnya terlalu sore kami sampai di waduk, jadi Cuma sebentar karena harus pulang udah magrib. Tapi, walaupun sebentar, kami bersyukur mendapat sunset moment yang indah dan memukau. Alhamdulillah…
taken by: ayah | edited by: Isna

taken by: ka novi

taken by: ayah | edited by: isna


Day 2 – Minggu, 29 Desember 2013
Kali ini kami ke Taman Sondokoro sekalian kumpul-kumpul dengan sedulur2 dari keluarga Ayah. Naik Kereta Kelinci yang sengaja di sewa untuk acara kumpul-kumpul ini. Di Sondokoro ini adalah tempat rekreasi keluarga. Ada kolam renang anak, permainan outbond, akuarium air tawar, terapi ikan, kereta Tebu, dll. Namun karena waktunya Cuma sebentar, aku hanya sempat ke akuarium air tawar dan naik kereta Tebu.
Di akuarium air tawar terdapat banyak koleksi ikan air tawar, walaupun tidak sebanyak koleksi ikan di Seaworld Jakarta atau TMII. Hehehe.
Yang menarik adalah naik kereta tebu. Dengan durasi 25 menit, pengunjung diajak berkeliling Sondokoro dan melewati pabrik gula peninggalan belanda. Hmm.. naik kereta uap yang jadul banget dank keliling-keliling sebenarnya menarik sekali. Namun yang disayangkan adalah kurang dikemas semenarik mungkin pabrik gulanya. Akan lebih bagus lagi kalau pengunjung di perlihatkan bagaimana cara membuat gula secara langsung.
Naik kereta kelinci menuju Sondokoro

Pabrik Gula

Peninggalan Belanda

Pertunjukan Reog


Day 3 – Senin 30 Desember 2013
Hari terakhir liburan di Solo, kami mengunjungi kebun binatang Jurug. Tadinya mau ke Telaga Sarangan, namun berhubung agak jauh plus lagi liburan yang bakalan penuh banget, jadi kita putar arah ke Kebun Binatang Jurug.
Namun, sayang seribu sayang. Baru masuk kebun binatang, aku sudah menemui kesedihan pertama. Melihat Gajah di kandangnya dengan kaki dirantai. T_T gajah itu tidak bisa berjalan-jalan, dia hanya bergoyang-goyang di satu titik. Kasihan sekali. L
Berjalan-jalan disana melihat-lihat binatang disana, semakin sedih saja. Kandang yang jauh dari kata layak, makanan binatang yang direbung lalat, belum lagi bau yang sangat tidak sedap karena kebersihan kandang ada yang sangat kurang. L
Kesedihan, sedikit berkurang ketika memasuki Taman Gesang. Apa itu? Taman Gesang adalah Taman yang dibuat oleh Jepang untuk mengapresiasi Mbah Gesang, sang pencipta lagu Bengawan Solo yang melegenda. Taman Gesang terletak persis dipinggir sungai Bengawan Solo. Waaah menarik sekali. Tempatnya yang teduh membuat kami nyaman beristirahat sebentar. Tapi lagi-lagi yang sangat disayangkan adalah ketika melihat kondisi Taman yang sudah tidak rapi lagi. Hiks! Padahal itu asset banget, tapi kenapa perawatannya kurang ya? L


Mbah Gesang (Pencipta Lagu Bengawan Solo)

Lirik Lagu Bengawan Solo


Foto Bareng Mbah Gesang (?)

Jalan-jalan lagi menuju mushalla, aku melihat ada banyak sekali burung-burung liar yang berterbangan di atas pohon. Waw!!! Masya Allah…
Sekelompok Burung

Kami berkeliling melihat-lihat binatang yang lain lagi. Kali ini aku berkesempatan melihat berang-berang, buaya, unta, angsa, beruang madu, dan lain-lain. Aku tertarik melihat unta dari dekat. Lalu ada angsa-angsa juga yang berjalan bebas, dan ada suara HAAAUUUUMMMM.. besar sekali. Sepertinya itu suara harimau. Aku segera mendekati kandang harimau.
Dan benar saja, itu suara singa dan harimau. Yang entah mengapa siang itu mengaum terus, seakan-akan bersautan, saling berkomunikasi satu sama lain, kandang mereka bersebrangan. Sebenarnya agak horror juga sih nonton singa mengaum dari dekat, tapi aku penasaran. Dan waaww.. singanya tak se seram yang aku bayangkan. Singanya kurusssss banget plus tidak gondrong, haduh kehilangan kewibawaan sang raja hutan. Walaupun singa itu masih bisa mengaum. Mungkin dia kelaparan.

 
Singa Mengenaskan

Setelah ke kandang singa, aku nyebrang sedikit ke kandang harimau. Sang Harimau tidak kurus, dia gemuk besar sekali dan mengaum depan muka kita, walaupun dibatasi oleh jeruji besi, tetap saja menegangkan sekali melihat harimau mengaum di hadapan pengunjung. Sepertinya ia lapar, karena ia mondar-mandir mengaum dan sesekali melihat ke pengunjung. Seolah-olah ia melihat ada santapan lezat. Hiiii…

Dan ternyata setelah aku cari tau lebih lanjut tentang singa di Jurug ini di internet, ternyata yang keluar adalah berita lepasnya singa jurug pada tahun 2012 dan singa itu menerkam salah satu onta hingga mati. Huaaa sereemmm bangettttt… Alhamdulillah pada saat itu singanya aman di dalam kandang. Beeuuhh serem banget kalau dia bener-bener keluar kandang.

Overall, taman wisata Jurug ini sebenarnya menyimpan banyak sekali hal menarik. Namun, karena kondisinya yang memprihatinkan, aku sangat menyayangkan, padahal bisa jadi asset buat kota Solo. Semoga pemerintah Solo bisa mengembangkan dan mengeksplor taman wisata Jurug ini. Sehingga apabila suatu hari nanti aku kembali ke sini, tempat ini sudah menjadi tempat yang benar-benar indah.
Unta Jurug

Buaya Darat

Beruang Madu minta dibenerin kandangnya

Fosil Binatang

Pada malam harinya, kami di ajak Pakde Karno wisata kuliner, makan Bakso dan minum Wedang Kacang Putih.Setelah itu kami ke alun-alun solo untuk naik Becak Wisata. Waw menarik sekali. Berkeliling dengan becak wisata pada malam hari sangat menyenangkan. Perpisahan dengan kota ini lengkaplah sudah.
 
Becak Wisata Solo

Selasa, 31 Desember 2013
Berakhir sudah liburan akhir tahun di Solo. Sebuah kota dengan sejuta kenangan, tempat ayah dan mama sewaktu kecil dulu. Kami pulang dengan kereta Krakatau dari Stasiun Jebres dengan senang hati sekaligus bersedih karena harus berpisah dengan kota sejuta cinta disana. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write down your comment here / Tulis Komentar disini