15 Desember 2011

PENGALAMAN PERTAMA MENGAJAR ANAK-ANAK KESETARAAN

Selasa, 6 Desember 2011

Siang ini tiba-tiba aku mendapat tawaran mengajar di PKBM lewat telepon. Aku mendapat kabar itu melalui telepon dari sahabatku. Awalnya dia yang mendapat tawaran itu, namun karena dia tidak memiliki waktu, ia memberikan tawaran itu padaku. Aku tanpa pikir panjang langsung menyanggupi, tapi aku ingin melihat-lihat dulu situasi disana sebelumnya. Satu jam kemudian, aku bertemu dengan kepala PKBM itu, kami berjanji bertemu disuatu tempat dan pergi ke tempat PKBM itu bersama. Sepanjang perjalanan kesana, aku baru berfikir. Mengajar anak-anak PKBM tentu tidak sama dengan mengajar di sekolah-sekolah pada umumnya. 

Sebelumnya, apa kau tau apa itu PKBM kawan? PKBM adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Kalau masih belum ada bayangan juga, itu adalah tempat belajar untuk anak-anak kurang mampu, orang awam mengenalnya dengan pendidikan kesetaraan seperti Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA), tahu kan jika murid kesetaraan muridnya seperti apa kawan? Hmm.. ya benar.. anak-anak putus sekolah atau orang dewasa yang tak punya ijazah pendidikan formal, beragam sekali bukan? Aku sendiri sebenarnya tak terlalu asing dengan kata PKBM karena waktu magang kuliah dulu, aku mendapat tempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta bagian PNFI atau Pendidikan Nonformal dan Informal yang mengurusi atau mendata proposal PKBM seluruh DKI Jakarta yang mendapat bantuan dana dari pemerintah. Lanjut ke cerita awal ya, dulu memang pernah terfikir olehku bagaimana nasib dari guru (yang disebut tutor) yang mengajar di PKBM, aku lihat honornya sangat sedikit, namun aku berfikir lagi artinya, orang tersebut bersedia meluangkan waktunya untuk mengajar di PKBM dengan ikhlas tanpa dibayar mahal. Nah, sekarang… posisiku mendapat tawaran itu. ah… aku tak pernah sama sekali membayangkan jika ternyata aku yang menjadi tutornya. Dengan mengucap bismillah, aku mencobanya. Mungkin kau mendengarnya terlalu berlebihan ya? Tapi untuk pengalaman pertama bagiku, mengajar di tempat seperti itu benar-benar membuatku HarapHarapCemas tapi penasaran. Aku penasaran dengan tempatnya. Sebelum aku mengiyakan benar-benar apakah aku bersedia mengajar di PKBM, aku ingin melihat situasinya dulu.

Sesampainya di lokasi (PKBM)

PKBM ini bertempat disuatu bangunan SD. Jadi paginya dipakai untuk anak-anak SD siangnya dipakai belajar anak-anak PKBM. Aku diberikan penjelasan sedikit mengenai PKBM ini oleh kepala PKBM. Jadi anak-anak yang bersekolah di sini tidak dipungut biaya sama sekali. Gratis. Dana-dana untuk menghidupi PKBM ini didapat dari para donatur. Jadi tutor yang mengajar disitu tidak diberikan gaji, hanya diberikan uang transport saja. Aku mengerti, dan aku mengiyakan. Pasti maksud bapak itu, jika aku bekerja disini, aku janganlah berharap akan mendapat gaji. Aku paham itu. Aku bertanya, disini ada berapakah tutornya? Lalu bapak itu menjawab sedikit ragu. Beliau menjelaskan sebenarnya disini ada 4 orang tutor, namun sedang sibuk semua, ada yang sibuk bekerja di tempat lain, ada pula yang sibuk melanjutkan kuliah S1, tinggal beliau sendiri, beliau pun dihari kerja katanya juga sibuk bekerja di sudin PNFI Jakarta selatan. Jadi, ia membutuhkan tutor di hari kerja untuk membantunya mengajar di PKBM, karena kalau tidak ada tutornya maka kasihan anak-anak yang sudah datang tidak jadi belajar. dan aku pun menggangguk paham sekali lagi.

Tiba-tiba bapak itu bertanya, sebelumnya ibu pernah mengajar apa? Aku agak bingung menjawabnya. Aku bilang dulu aku pernah mengajar komputer waktu praktek mengajar di sekolah. Sekarang gentian bapaknya yang bingung. Hahaha (di PKBM kan ga ada pelajaran komputer guys!) akhirnya beliau memberikan alternatif pelajaran lainnya. “Kalau mengajar IPA tingkat SMP bisa ya?” tanpa pikir panjang aku mengiyakannya.

Bapak itu mengeluarkan modul IPA tingkat SMP, dan membukanya. “Kemarin sudah diajarkan Bab 1, sekarang ibu lanjutkan Bab 2 saja, tentang Suhu.” WHAAAT? Aku langsung disuruh masuk kelas? Bapak itu langsung menyuruh anak-anak yang ternyata sudah menunggu cukup lama untuk memulai belajar. aku sedikit panik karena harus mengajar MENDADAK! Biasanya, aku jika mengajar memerlukan persiapan sebelumnya, mengenai bahan ajar, merencanakan pembelajaran, dan segala-galanya seperti di teori pembelajaran yang aku pelajari semasa kuliah. Namun, ternyata saat ini aku harus mendadak masuk kelas! Aku harus mengajar apa ini kawan? Tuhan, bantu aku.

Bukan apa-apa, aku malu lha nanti kalo ditengah pelajaran aku mati gaya. Ga tau mau bahas apa! Ga tau mau ngajar apa, dan mau ngasih tugas apa! Sudah banyak sekali pikiran-pikiran aneh dikepalaku, tapi aku memantapkan hati dan GO!!

Dan pelajaran pun dimulai..........
Sebelum memulai pelajaran aku memulai perkenalan terlebih dahulu, setelah aku memperkenalkan diri, aku meminta anak-anak memperkenalkan diri mereka satu persatu beserta alamat rumahnya.
Aku: “Nama kamu siapa?”
Anak : “Nama saya Rudi” (bukan nama sebenarnya)
Aku : "rumah kamu dimana?"
Anak : “dimana ya? Disrengseng sawah kali.. ga tau bu..”
Aku dalam hati: Hah? Ga tau rumahnya dimana?
Lalu aku mendengar teman sampingnya berbicara, “kita ga punya rumah ya?”
Aku dalam hati: Astaga.. aku lupa! Kondisi anak-anak disini kan beragam.. aku akui kali ini aku salah lain kali aku harus lebih berhati-hati jika bertanya!

Lanjut aku memasuki pelajaran IPA tentang Suhu,
Hah? Suhu.. ya aku sedikit paham tentang suhu, tapi aku tak bisa memberikan tugas apa-apa jika seperti ini.

Hm.. kita lompat saja cari bab yang aku lebih paham!
Aku masuk pelajaran satuan dan besaran!
Aku memberi tugas kepada mereka “mengukur”
Aku bilang, kalian harus mengukur 10 benda apa saja, ukur panjang dan lebarnya!
Benda apa saja boleh, sekolah juga boleh ahaha *maksud becanda*
Eh ada yang nyeletuk.. “ngukur bu guru boleh ga?” 
HA? -_-

Pelajaran pun selesai
Aku bingung,, benar-benar bingung di pertemuan pertama.
Ah.. aku pun sudah diperbolehkan pulang sebelum mereka pulang.
Pengalaman pertama bener-bener mengesankan!
Aku masih harus banyak beradaptasi dengan tempat mengajar ku yang baru ini guys!

Pelajaran yang tak terjadwal, dan semua-semuanya yang sangat jauh dengan pendidikan formal pada umumnya. Ini lah yang disebut PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH!

Yang dulu-dulu aku selalu bingung maksudnya apa pendidikan di luar sekolah ini... ha ha ha

Semoga ini menjadi awal dari perjalananku di dunia pendidikan! Amin...


Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Selamat malam dimana saya bisa mendapar informasi mengenai PKBM yg benar benar tanpa biaya untuk membantu teman saya, domisili teman saya di pasar minggu Bu, jika berkenan blh di sms kan ke nmr saya di 08159016479 terima kasih

    BalasHapus

Write down your comment here / Tulis Komentar disini