18 Mei 2009

Hakikat Pembelajaran


Saya sangat kagum dengan model proses pembelajaran yang dibuat oleh mantan atasan saya yaitu Dr. Paul Swecker (sejak kerusuhan 1998, ia kini kembali ke AS). Namun maaf saya masih gaptek untuk mencopy flow diagram nya. …ke text blog …oleh karena itu saya coba narasikan dalam tulisan dengan penjelasan yang sederhana, mudah-mudahan bisa dimengerti dan bermanfaat.

1. Kita mulai dengan pengertian teori dalam model ini . Definisi teori dalam model ini memang diartikan sebagai segala bentuk hipotesa, dugaan, asumsi dan keyakinan. Teori bisa kita dapatkan dari buku, guru, teman atau orang tua, nenek moyang, atau juga pengalaman orang lain … bentuknya bisa keyakinan, kepercayaan, asumsi, hipotesis, dugaan, firasat, dll……

2. Teori yang kita punya (contoh : iklan meningkatkan penjualan, kalau mendung akan hujan, orang bekerja lebih keras bila diberi insentif, tidur saat mahgrib bisa digondol wewe..dll)…. perlu diuji ! diuji dalam pengalaman kita … tanpa diuji maka teori itu akan sia-sia ….. artinya kita tidak belajar.

3. Dari pengalaman kita (mencoba iklan, memperhatikan kalau mendung, dst..) kita coba lihat apakah teori kita benar ? Kalau ternyata salah.. atau kurang akurat maka kita perlu memodifikasi teori …..kalau teori itu benar … berarti kita sudah mendapatkan knowledge (proses pembelajaran) karena kita sudah membandingkan teori dan pengalaman kita.

Tapi bisa saja yang terjadi sebaliknya… artinya teori tsb kurang tepat ….

- dari pengalaman kita ternyata iklan tidak meningkatkan penjualan …….

4. Langkah berikutnya… perlukah kita memodifikasi teori kita ? misalnya

- oh ternyata ….iklan yang menggunakan artis yang meningkatkan penjualan ……

disini ada proses belajar … selanjutnya … kita lakukan lagi (membuat iklan) pelajari lagi … dan tanya lagi… apakah perlu modifikasi teori ? berikut contoh modifikasi teori :

- oh ternyata….. tidak semua iklan yang menggunakan artis dapat meningkatkan penjualan ……

Pilihan kita selanjutnya … teori yang kita punya bisa kita modifikasi terus sesuai dengan pengalaman kita…. atau ke langkah ke 5

5. Dari data yang ada … bisa saja kita berkesimpulan bahwa teori ini salah…tidak bisa hanya dimodifikasi ….. tetapi kita perlu merubah paradigma kita ……contohnya misal :

- Peningkatan penjualan tidak dapat hanya didorong oleh iklan semata .. tetapi harus menerapkan STP dan 4P yang tepat (istilah marketing….. saya tidak akan jelaskan disini).

6. Yang berbahaya bila kita sudah melakukan sesuatu dari teori yang kita punya… tetapi kita tidak membandingkannya .. atau bahkan sudah tahu teorinya tidak akurat atau salah tetapi kita membiarkannya begitu saja… tidak memodifikasi dan juga tidak mengubah paradigma…. maka kita masuk dalam proses tidak belajar !

Oleh karena itu setiap hari kita harus selalu rajin mengamati, rajin melihat dan menganalisis asumsi, hipotesis atau teori kita dengan pengalaman kita ….. jangan biarkan pengalaman lewat begitu saja tanpa kita pernah mengevaluasinya agar terus bisa mengasah pengetahuan kita ….

Begitu juga misalnya dengan berita hangat kasus Soeharto…. tidak boleh langsung dikubur kesalahannya…. kita perlu evaluasi seluruh kejadian baik buruknya….. sebagai bahan pembelajaran kita dalam kehidupan berbangsa

Selamat belajar

Sumber: http://progoharbowo.wordpress.com/2008/02/07/teori-pembelajaran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write down your comment here / Tulis Komentar disini