18 Mei 2009

EVALUASI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR


1. Sasaran Evaluasi

Ranah ketrampilan motorik atau psikomotor dapat diartikan sebagai

serangkaian gerakan otot-otot yang terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas.

Sejak lahir manusia memperoleh ketrampilan-ketrampilan yang meliputi gerakangerakan

otot yang terpadu atau terkoordinasi mulai yang paling sederhana misalnya

berjalan, sampai ke hal yang lebih rumit ; berlari, memanjat, dan sebaginya. Akan

tetapi ketrampilan motor atau psikomotorik yang diperlukan oleh seorang tenaga

profesional seperti mengemudi mobil, berenang, mengambil darah dari pembuluh

vena, mengajar, harus dikembangkan secara sadar melalui suatu proses pendidikan

Penilaian ketrampilan psikomotor memang lebih rumit dan subjektif

dibandingkan dengan penilaian dalam aspek kognitif. Karena penilaian

ketrampilan psikomotor memerlukan teknik pengamatan dengan keterandalan

(reliabilitas) yang tinggi terhadap demensi-demensi yang akan diukur. Sebab bila

tidak demikian unsur subjektivitas menjadi sangat dominan. Oleh karenanya

upaya untuk menjabarkan ketrampilan psikomotor ke dalam demensi-demensinya

melalui analisis tugas (Task analyisis) merupakan langkah penting sebelum

melakukan pengukuran. Dengan analisis tugas itu akan dapat dipelajari ciri-ciri

demensi itu dan dapat tidaknya demensi itu untuk diobservasi dan diukur.

2. Tujuan Penilaian

a. Mengukur perilaku mahasiswa yang kompleks (kompetensi) setelah dia

menjalani proses pendidikan.

b. Pengukuran harus mewakili kemampuan keseluruhan yang jauh lebih

besar (representativitas)

c. Penilaian bagian-bagian dari keseluruhan perilaku yang berdiri sendirisendiri

hanya mempunyai sedikit arti (kognitif , psikomotor, afektif)

3. Tahap penilaian ketrampilan psikomotor

Tahap penilaian keterampilan dapat digambarkan dalam diagram berikut:

a) Penyusunan Instrumen

1) Tahap Analisis Tugas : upaya untuk menjabarkan ketrampilan

psikomotor kedalam demensi-demensinya, ini merupakan langkah

penting sebelum melakukan pengukuran. Dengan analisis tugas

akan dapat dipelajari ciri-ciri demensi itu dan dapat tidaknya

demensi itu untuk diobservasi dan diukur.

2) Tahap penentuan Dimensi Psikomotorik : disini demensi diartikan

sebagai komponen penyusun suatu ketrampilan yang dapat diamati

dan diukur. Agar demensi dapa diukur harus memenuhi syarat

sebagai berikut : demensi itu harus secara umum didapatkan pada

suatukelompok benda atau manusia, demensi itu harus dapat

memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera

manusia, demensi itu harus dapat dirumuskan dengan jelas,

demensi itu harus memiliki nilai variasi, demensi itu harus dapat

memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat yang

berbeda.

Instrumen atau Alat ukur ketrampilan psikomotor

a) Daftar Cek (check list)

b) Skala Nilai (Rating Scale)

c) Catatan Anekdotal (Anecdotal record). Dll

Tabel 3. Contoh form Daftar Cek Penilaian Ketrampilan Psikomotor

Kompoetensi :

Tingkatan :

Berikan tanda cek (V) bila dilakukan dengan benar

Tabel 4. Contoh form Skala Nilai untuk Penilaian Ketrampilan

Psikomotor

Kompoetensi :

Tingkatan :

3 = dilakukan dengan sangat memuaskan

2 = dilakukan denga memuaskan

1 = dilakukan kurang memuaskan

0 = tidak dilakuakan

b) Pelaksanaan pengukuran

c) Penilaian

sumber: http://lpp.uns.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write down your comment here / Tulis Komentar disini